VIDEO: Tikam Polisi hingga Tewas, Bule Prancis Ditembak Mati

VIDEO: Tikam Polisi hingga Tewas, Bule Prancis Ditembak Mati

BADUNG-  Bendera Merah Putih berkibar setengah tiang di Mapolsek Kuta Utara, Badung, sejak kemarin (2/5) sekitar pukul 14.00. Upaya penangkapan atlet mixed martial arts (MMA) Amokrane Sabet, 49, di Jalan Pantai Berawa, Banjar Tegal Gundul, Tibubeneng, Kuta Utara, sekitar pukul 10.30 berujung duka. [caption id="attachment_104340" align="aligncenter" width="960"]ANCAM POLISI DENGAN PISAU: Amokrane Sabet saat akan diamankan, kemarin. BALI EKSPRES ANCAM POLISI DENGAN PISAU: Amokrane Sabet saat akan diamankan, kemarin. BALI EKSPRES[/caption] Brigadir Anak Agung Putu Sudiarta, salah seorang anggota polsek, tewas setelah ditikam warga negara (WN) Prancis tersebut. Delapan tikaman pisau belati bersarang di tubuh brigadir beranak tiga itu.     Selanjutnya, polisi mengambil langkah tegas untuk menghadapi aksi brutal Amokrane tersebut. Timah panas aparat akhirnya menghabisi nyawa Amokrane yang sebelumnya tidak mengindahkan tembakan peringatan. Bule yang pernah membintangi film berjudul K yang disutradarai John Allen itu memang menjadi buruan kepolisian setempat beberapa hari ini. Penyebabnya adalah perilaku Amokrane yang meresahkan warga Banjar Tegal Gundul. Di antaranya, dia berkali-kali mengintimidasi warga dengan ucapan kasar, makan tidak membayar di restoran, dan ugal-ugalan saat menyetir mobil. Puncaknya, pada Selasa (5/4), pengaduan I Ketut Sudiana, 43, ke Polsek Kuta Utara berujung pemanggilan Amokrane. Namun, si jagoan mengabaikan. Tiga surat panggilan bahkan dirobeknya. Nah, upaya penjemputan paksa kemarin merupakan langkah terakhir. Rencananya, pria berotot anggota klub London Cage Fighters yang aktif di arena MMA pada 1999 hingga 2011 itu akan diborgol anggota Brimobda Bali untuk diamankan di mapolda. Namun, yang diprediksi di atas kertas jauh melenceng. Negosiasi antara polisi yang dipimpin Kapolsek Kuta Utara Kompol I Wayan Arta InnoDBwan dan Amokrane yang didampingi seorang penerjemah Fillip pukul 11.28 berakhir tragedi. Amokrane melawan. Sambil menggenggam belati di tangan kanan, pemilik nama panggung Kiane Sabet itu menantang polisi berkelahi. Amokrane pun meminta ditembak sambil memaki-maki polisi dan Presiden Jokowi. Tiga kali tembakan peringatan ke udara sama sekali tak dihiraukan. Dia malah mengejar polisi. Yang membuat miris, meski melibatkan puluhan polisi, upaya penangkapan itu sempat kacau balau.     Amokrane mengejar dan menyerang Brigadir Sudiarta hingga jatuh di got. Nah, saat itulah Amokrane menikam Sudiarta hingga tewas. Nyawa bintara polisi tersebut akhirnya tak tertolong dalam perjalanan ke RS Bali Med. Ditemui di lokasi kejadian, Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto menyatakan, kepolisian menemukan sejumlah bukti perbuatan melawan hukum Amokrane. Antara lain bukti izin tinggal pelaku yang habis pada September 2015. "Pelaku juga tidak pernah membayar selama makan di restoran," ucapnya. Sugeng menambahkan, Amokrane kurang lebih telah dua tahun menetap di Bali. "Selama itu dia sering sekali membuat onar seperti tidak membayar di restoran dan mengatai warga dengan kata-kata kasar. Bahkan sempat mengancam dengan ucapan I kill you," ungkapnya. Sebelum penangkapan, menurut Sugeng, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Konsulat Jenderal Prancis. Mereka menyerahkan penanganan Amokrane ke pihak kepolisian. Terkait kematian anggotanya, Sugeng menyebutkan, pelaku menusuk korban di beberapa bagian tubuh, yakni leher, dada hingga mengenai jantung, dan paha. "Karena tembakan peringatan tidak dihiraukan, kami tembak dengan peluru tajam," ujarnya. Sementara itu, kolega Sudiarta tampak terpukul atas kejadian tersebut. Mereka tidak menyangka Sudiarta tewas dalam proses menangkap Amokrane itu. Berdasar pantauan koran ini, tampak yang paling sedih adalah Kanitreskrim Polsek Kuta Utara Iptu Julkipli Ritonga. Saat ditemui sekitar pukul 13.30 di Mapolsek Kuta Utara, Julkipli tak banyak bicara. "Gus Bam (sapaan Sudiarta, Red) dulu anggota Brimob. Orangnya baik dan suka bercanda," ujar seorang sumber. (ken/JPG/c9/agm) Berikut video yang dicuplik dari youtube PERINGATAN: Video berikut mengandung unsur kekerasan https://youtu.be/Nl08M8JkBJw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: