Pengembangan Atlet Difabel Minim Anggaran

Pengembangan Atlet Difabel Minim Anggaran

Lutfi Afandi peraih dua medali perak pada cabor renang kelas 11 dan 13 tuna netra nomor 100 meter dan 50 meter gaya bebas. ISTIMEWA BANJARNEGARA - Pengembangan atlet difabel Banjarnegara terkendala anggaran. Bahkan Kontingen Banjarnegara hampir gagal berangkat lantaran biaya. Hingga H - 7 even, anggaran belum tersedia. Ketua Kontingen Ain Setioko mengatakan keikutsertaan Kontingen Banjarnegara pada Pepaprov Jateng III di Sukaratka 13-16 November lalu hampir gagal. Sebab hingga H - 7 belum ada anggaran. Karena anggaran yang terbatas, pihaknya hanya mengirimkan tujuh atlet. "Bisa dikatakan, Banjarnegara paling miskin diantara kabupaten/kota yang ikut di Peparov," kata dia. Dikatakan, secara struktural National Paralimpic Commite (NPc) sudah lepas dari KONI. Di Banjarnegara, kepengurusan NPC di Banjarnegara baru didirikan. "Dan karena keterlambatan dari kami mengajukan angggaran untuk kegiatan Peparov, jadi kita berangkat tanpa anggaran," terangnya. Setelah mengajukan bantuan melalui berbagai pihak, akhirnya bisa berangkat. Sejumlah caleg membantu menyumbang dana. Sementara pemerintah ikut membantu mobil operasional. Sedangkan dari KONI, membantu Rp 3 juta. Termasuk dari perbankan di Banjarnegara.(drn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: