Realisasi Pendapatan Daerah Banjarnegara Jauh dari Target
Pada Semester Pertama 2018 BANJARNEGARA - Realisasi pendapatan daerah Kabupaten Banjarnegara di awal semester 2018 tak menyentuh angka 50 persen dari target pendapatan selama satu tahun. Bahkan hanya 48,61 persen atau Rp 975.775.360.173. Realisasi terendah pada sub pendapatan bidang retribusi daerah. Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Banjarnegara, Siswanto mengatakan, rendahnya progres realisasi pendapatan, salah satunya dikarenakan keterlambatan pelaporan pendapatan. PARKIR Sektor parkir merupakan salah satu penyumbang pendapatan daerah yang juga menjadi sorotan. (HERU SUGENGRADARMAS) "Belum semua data masuk," kata Siswanto. Kendati demikian, pihaknya terus memantau progres realisasi pendapatan yang ditargetkan sebesar Rp 2.007.380.176.500, dibagi atas pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan penerimaan lain yang sah. Dikatanya, selama satu semester ini, besarnya pendapatan asli daerah (PAD) Rp. 92.909.843.999 atau 46 persen dari target sebesar Rp. 198.878.252.500 pada tahun ini. Hasil pengelolaan kekayaan daerah menjadi sub pendapatan terbesar, yakni Rp. 16.508.649.613 dari total PAD. Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah seperti pajak daerah, retribusi, penerimaan daerah yang berasal dari hasil perusahaan milik daerah dan pengelolaan kekayaan daerah serta penerimaan lain yang sah. Siswanto mengatakan, capaian terendah realisasi pendapatan diduduki oleh sub bidang pendapatan retribusi daerah sebesar Rp. 11.808.069.126 atau 37,07 persen disusul dengan 39,62 persen atau Rp. 41.607.922.760 pendapatan lain-lain serta 46,96 persen pendapatan daerah sejumlah Rp. 22.985.202.500. Melihat angkanya yang masih cukup kecil, Siswanto menuturkan, Pemerintah Daerah Banjarnegara tengah mengupayakan optimalisasi pengelolaan kekayaan daerah dan sumber pajak. "Terutama pertanian yang belum terlalu memberikan sumbangsih," ujarnya. (her)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: