Warga Enggan Beralih ke Gas Nonsubsidi
BANJARNEGARA-Geliat masyarakat untuk menggunakan tabung nonsubsidi sepertinya belum tampak. Hal itu terlihat dari masih tingginya permintaan tabung gas melon oleh banyak kalangan. Bukan hanya oleh masyarakat miskin, rumah tangga kelas menengah ke ataspun masih cenderung memilih gas murah yang juga ringan ditenteng itu. Seorang ibu rumah tangga yang juga berprofesi sebagai PNS yang tidak mengizinkan identitasnya dikorankan mengatakan lebih memilih menggunakan tabug melon untuk keperluan dapurnya. “Selain murah juga enteng,” katanya. Ia juga enggan beralih ke elpiji nonsubsidi karena harganya lebih mahal 100 persen dibanding gas melon yang hanya Rp 18 ribuan pertabung. Hal yang sama juga diakui oleh pedagang warteg di Taman Kota Eks Terminal Lama, Bu Yanto. Meskipun gas murah ini sempat langka seperti yang terjadi saat perayaan Idul Fitri kemarin, ia memilih untuk bersabar menunggu. Bahkan, untuk mengamankan persediaan gasnya, Yanto memiliki lebih dari 5 cadangan gas melon. Menurutnya, ia biasanya membeli lebih dari satu untuk disimpan. “Jaga-jaga kalau gas susah, karena jika harus mengganti dengan yang lima kilo harganya mahal,” tandasnya. Koordinator Gas Elpiji 3 Kg PT Serayu Mitra Selaras Banjarnegara, Supono menuturkan, sebanyak 18.750 gas melon habis terjual setiap harinya. Pada kondisi normal. Bahkan, jika bertepatan dengan hari besar seperti Idul Fitri, Natal, dan tahun baru, permintaan melonjak hingga 100 persen. “Padahal, gas bersubsidi hanya dikhususkan untuk masyarakat miskin, sehingga stok dari Pertamina juga dibatasi” ujarnya. (her)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: