Harga Daging Masih Tinggi

Harga Daging Masih Tinggi

Harga daging hingga H+9 Idul Fitri 1439 Hijriyah di wilayah Banjarnegara ternyata masih tinggi. Tingginya harga disebabkan karena harga dari pemasok juga juga masih belum stabil. Meski begitu, animo pembeli daging masih tetap tinggi. Pedagang daging sapi di Pasar Induk Banjarnegara, Sugeng Riyanto mengungkapkan, tingginya harga daging sapi kemungkinan masih akan berlangsung hingga satu bulan ke depan. Paling tidak, selama bulan Syawal ini harga masih akan tetap bertahan. Menurutnya, belum normalnya harga daging disebabkan karena masih tingginya harga sapi potong di pasaran. TIMBANG : Pedagang daging di Pasar Induk Banjarnegara sedang menimbang daging pesanan pelanggan. (HERURADARMAS) “Selama bulan Syawal biasanya harga tidak akan turun,” ungkapnya. Penjual daging yang berada satu los dengan Sugeng, Raden mengungkapkan, hingga Minggu (24/6) harga daging sapi masih berada pada kisalaran Rp 140.000 per kilogram untuk kualitas super. Sedangkan harga daging biasa berkisar Rp. 120.000 per kilogram. Menurut dia, harga itu masih diatas harga pada hari-hari biasa yang hanya Rp. 120.000 per Kilogram untuk daging kualitas tertinggi. “Masih mahal sekarang,” ujarnya. Selain daging sapi, harga daging ayam broiler juga belum mengalami penurunan sejak kenaikanya yang terjadi saat memasuki bulan ramadan lalu. Ma’rifah, pedagang daging ayam di Pasar Induk Banjarnegara mengatakan, harga daging ayam broiler masih Rp 40.000. Padahal menurutnya, pada tahun sebelumnya harga sudah mulai kembali normal pada H+7 lebaran. “Biasanya sudah turun seminggu setelah lebaran, tapi kali ini masih belum juga,” ujarnya. Dia mengatakan, dirinya mendapat pasokan dari perernak ayam rekananya. Pada hari biasa, dia dapat membeli ayam hidup Rp. 20.000 per kilogram. Sedangkan mulai Ramahan hingga sekarang, harga kulakannya masih bertahan pada Rp 25.000 per Kilogram. “Kalau saya menurunkan harga pasti rugi,” ujarnya. (her)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: