Gempa Susulan di Banjarnegara, Warga Sempat Panik

Gempa Susulan di Banjarnegara, Warga Sempat Panik

BANJARNEGARA-Gempa susulan 2,9 Skala Richter mengguncang kembali Kalibening, Kamis (3/5) kemarin. Saat itu bertepatan dengan pelaksanaan ujian nasional sekolah dasar. Getaran gempa terasa cukup kuat. Siswa pun sempat bubar karena panik. Mereka berlarian keluar dari ruang ujian. Guru Penjasorkes SD Negeri 2 Sidakangen Bejo Pamuji mengatakan, seluruh siswanya sempat berhenti mengerjakan ujian sementara. Mereka takut dengan adanya gempa susulan. "Mereka serentak berlari keluar meninggalkan ruangan. Sempat juga tidak mau memasuki ruangan kembali." katanya. Takutnya siswa keluar ruangan di SD Negeri 2 Sidakangen karena mereka menggunakan ruang kelas permanen untuk ujian. Sama dengan dua SD lainya, yakni SD Negeri 3 Kasinoman dan SD Negeri Kertosari. Kepala SD Negeri 1 Kasinoman Sujadi menuturkan, dia memilih siswanya untuk ujian di tenda. Tapi itu bukan karena takut bangunan permanen runtuh jika terjadi gempa susulan. Melainkan memang gedung sekolahnya yang rusak parah dan tidak layak pakai. "Saat gempa susulan siswa kami juga panik, tetapi kami dapat tenangkan mereka tetap berada di dalam tenda," katanya. Ujian Nasional di SD Negeri 1 Sidakangen diikuti 25 siswa dengan menggunakan dua tenda sebagai ruang ujian. Ujian ditengah bencana tidak menyurutkan semangat siswa. Siswa SD Negeri 1 Kasinoman Riska Rifatul Afifah (12) mengungkapkan dirinya tidak surut belajar meski perasaan was-was akan gempa susulan. "Sebenarnya takut, tapi ujian harus lulus dengan nilai yang baik," katanya. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dindikpora) Noor Tamami membenarkan ada di wilayah terdampak gempa Kalibening. Terutama bagi siswa sekolah dasar yang notabenenya masih berusia belia. "Kami mengerti ada beban yang mereka rasakan, terlebih usia mereka yang masih muda," katanya saat berkunjung ke SMP Negeri 2 Kalibening pada acara Psiko Recovery. Untuk sementara ini, terang Noor, kegiatan belajar mengajar di sekolah difokuskan untuk mengembalikan semangat siswa. Ia juga merekomendasikan kepada setiap sekolah untuk tetap waspada saat menggunakan gedung sekolah. "Sebagian saya intruksikan di tenda," tandasnya. Di bagian lain, gempa susulan di Kalibening kembali gegerkan warga. Berdasarkan pantauan Radarmas, gempa tersebut cukup keras mengguncang Kalibening, utamanya Desa Kasinoman, Desa Kertosari dan Desa Sidakangen. Warga Kasinoman Tri Wahyuni (22) mengatakan dia sedang bersama ketiga anaknya di dalam rumah. Ia sempat kebingungan melindungi anaknya saat gempa susulan terjadi. "Saya kaget dan bingung mau bagaimana, anak-anak saya juga belum bisa lari sehingga harus saya gendong satu persatu," ungkapnya panik. Menurutnya, gempa susulan yang terjadi saat itu merupakan gempa terkuat yang ia rasakan. Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie mengatakan gempa susulan yang terjadi Kamis(3/5) lalu berkekuatan 2,9 Skala Richter. Gempa berpusat di 6 KM Timur Kalibening pada kedalaman 15 KM. "Terasa cukup kuat," tegasnya. Menurutnya, gempa susulan itu dapat dirasakan disebagian wilayah Banjarnegara hingga Pekalongan. Namun ia belum dapat memastikan apakah akan kembali terjadi gempa susulan kembali. "Kemungkinan gempa lagi belum terdeteksi," ujar Setyo. (her/dis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: