Klampok "Kembali" ke Era Kolonial
BANJARNEGARA - Purwareja Klampok kembali ke era kolonial selama dua hari ini. Tak hanya bangunan tempo dulu, tapi aktivitas warga juga kembali ke zaman penjajahan. Namun ini hanyalah bagian dari Festival Kota Lama. Di sini, masyarakat bisa merasakan kehidupan masa lampau. Sekretaris Daerah Banjarnegara Indarto mengatakan Festival Kota Lama ini merupakan yang pertama kalinya digelar. Dalam festival ini, digelar berbagai atraksi. Antara lain pementasan musik Gumbeng, Sendra Tari Kolonial, Pocong Pari, Dolanan Bocah, Keroncong, Pawai Busana Lawas, Pesta Dansa, Live Akustik, Dendang Keroncing, Teater Kolosal, Atraksi Pande Besi dan Jalan-jalan Sepeda Tua. Dalam festival ini, dijajakan berbagai makanan dan produk-produk tradisional, seperti ondol, nasi jagung, oyek, keramik dan parang. Bedanya, produk yang dibeli tidak dibungkus plastik. Melainkan dengan daun atau besek. Untuk transaksi, dalam festival ini pembeli juga harus menukarkan uangnya ke 'Bank Kolonial'. Uang yang diperoleh berupa kupon dengan nilai yang sama dengan nominal uang Rupiah. Indarto mengapresiasi festival ini. Dia berharap nantinya akan merambah de desa-desa yang lain. Sehingga menjadi destinasi wisata yang baru dan semakin beragam. Ketua Panitia Ernanto Widyo berharap melalui festival ini, generasi muda lebih mengerti perjuangan para pahlawan dalam kemerdekaan. "Kita bisa hidup enak tidak lepas dari perjuangan leluhur. Tujuannya agar agar para pemuda menghargai sejarah dan perjuangan para pendahulu bangsa," tambahnya. (drn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: