Krisis Air, Warga Buat Sumur Resapan

Krisis Air, Warga Buat Sumur Resapan

BANJARNEGARA - Meskipun hujan sudah mulai turun, sejumlah wilayah di Banjarnegara masih mengalami krisis air bersih. Sebab dengan turunnya hujan tidak serta merta membuat mata air kembali mengalir. Salah satunya yakni warga Desa Jalatunda Kecamatan Mandiraja. Krisis air bersih yang selalu berulang setiap tahun membuat warga berinsiatif membuat sumur resapan di tepi Sungai Sapi. RESAPAN : Pembuatan sumur resapan di Sungai Sapi di Desa Jalatunda Kecamatan Mandiraja menggunakan eksavator. Sungai tersebut dikenal sebagai penghasil pasir yang mampu menyaring air sungai yang kotor. Air yang tertampung dalam sumur resapan tersebut lalu dipompa ke bak penampungan yang berada dekat dengan perkampungan. Bak ini sekaligus berfungsi untuk mengendapkan kotoran yang belum tersaring sumur resapan sekaligus menjernihkannya. Ketua BUMDes Tirta Kencana Persada Desa Jalatunda, Miswan mengatakan, penjernihan lanjutan perlu dilakukan di bak penampungan. "Air dari sumur resapan masih perlu dijernihkan karena masih kotor," kata dia, Minggu (24/9) di lokasi. Miswan menjelaskan sumur resapan untuk memenuhi kebutuhan 150 Kepala Keluarga (KK), dibuat sumur resapan dengan ukuran cukup besar dengan panjang 2,5 meter, lebar 1,5 meter dan kedalaman empat meter. Diperkirakan sumur tersebut akan selesai dalam waktu satu pekan mendatang. "Kalau sudah jadi, air akan dialirkan ke Dusun Muntang, Sawangan, Curugong, Gelap, Lapangan, Romakamal, Silowok dan Kasempon," jelasnya. Kepala Desa Jalatunda, Satam berharap jika sudah beroperasi, sumur resapan akan mengatasi krisis air bersih di desanya. Saat ini warga membeli air galon isi ulang dengan harga Rp 4 ribu untuk air minum dan memasak. Jika sumur resapan sudah beroperasi, maka biaya yang dikeluarkan warga akan lebih hemat. (drn/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: