Distribusi Telat, Beras Mulai Rusak
Menunggu Data Kemensos BANJARNEGARA - Penyaluran rastra mengalami keterlambatan, lantaran data penerima rastra dari Kementerian Sosial yang juga terlambat. Akibatnya, beras hasil pengadaan sejak Maret lalu hingga kini masih menumpuk di Gudang Bulog Purwanegara. Bahkan jumlahnya hingga 2.600 ton. Kasub Divre Bulog Banyumas, Setio Wastono mengatakan beras stok beberapa bulan lalu belum disalurkan karena dara penerima dari Kementerian Sosial belum ada. Lamanya penyimpanan membuat beras mengalami penurunan kualitas secara signifikan. Kondisi ini merupakan peristiwa yang alami dan menunjukkan tidak mengandung bahan kimia. SIDAK: Tim sidak memenukan beras yang sudah kekuningan karena lamanya penyimpanan. (Darno/Radarmas) "Secara alami beras mengandung telur hama. Jika dibiarkan, telur akan menetas. Sehingga pihaknya rutin melakukan monitoring untuk mengetahui serangan hama. Jika terjadi serangan ringan atau sedang, maka beras di gudang ditutup dengan cungkup plastik untuk selanjutnya difumigasi," jelasnya. Anggota Komisi IV DPR RI, Taufiq R Abdullah mengatakan kondisi ini sangat merugikan calon penerima. Dikatakan keterlambatan penyaluran rastra ini disebabkan data penerima dari Kementerian Sosial terlambat. "Karena itu maka saya menekan agar keteledoran ini tidak berlanjut. Keteledoran ini berakibat fatal. Bukan saja penerima kasihan, tapi artinya menambah biaya produksi," kata dia saat sidak ke gudang Bulog Purwanegara, Kamis (10/8). Selain mengkritisi Kementerian Sosial, Taufik juga meminta kepada mitra Bulog untuk meningkatkan kualitasnya. Pasalnya saat melihat beras yang baru masuk gudang, ditemukan beras yang mengandung meniran. "Kemungkinan kadar air masih tinggi. Sehingga ketika diselep, beras menjadi pecah," ungkapnya. (drn/)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: