Bantu Evakuasi Sileri, Heli Basarnas Tabrak Tebing

Bantu Evakuasi Sileri, Heli Basarnas Tabrak Tebing

Upaya penyelamatan korban Sileri naasnya juga memakan korban. Satu Helikopter Basarnas jatuh saat berangkat membantu evakuasi di lokasi.  Heli milik Basarnas tersebut sejatinya tengah disiagakan di tol fungsional Gringsing, Batang. Namun, begitu mendengar adanya kejadian bencana di Dieng pada pukul 11.54 WIB, Kepala SAR Semarang langsung meminta izin untuk mengirim bantuan ke lokasi. "Pertimbangannya adalah jumlah korban yang cukup banyak dan lokasi yang jauh dari rumah sakit. Kansar minta izin ke saya untuk ikut mengevakuasi korban," ujar Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Brigjen TNI (Mar) Ivan Ahmad Rizki Titus saat dihubungi, kemarin (2/7). Begitu mendapat persetujuan, tim yang terdiri dari delapan orang itu langsung bersiap-siap. Tim terlebih dahulu mengisi bahan bakar ke Semarang, sebelum akhirnya menuju Dieng sekitar pukul 16.00 WIB.  Naasnya, baru 17 menit terbang, heli tak dapat dikontak. Kantor SAR Semarang sempat terus mencoba menghubungi namun nihil. Hingga kemudian dinyatakan jatuh karena menabrak tebing di Cangal, Candiroto, Temanggung. Belum diketahui penyebab kecelakaan tersebut.  "Kita belum berani berasumsi. Yang jadi prioritas saat ini adalah evakuasi. Saya dan tim sudah diTemanggung dan menuju lokasi. Kira-kira 1,5 jam sampai ke sana," ungkapnya.  Disinggung soal kondisi korban, Ivan enggan berandai-andai. Dia pun belum bisa mengabarkan berapa orang yang sudah dievakuasi. “(Ada korban meninggal yang ditemukan) Itu kata orang. Kita belum sampai lokasi, belum bisa sampaikan,” tegasnya.  DI bagian lain, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Kombes Pol Djarot Padakova mengonfirmasi, 3 orang penumpang Helikopter milik Basarnas yang Jatuh di Desa Canggal Bulu, Kecamatan Candiroto, Perbukitan Gunung Butak, Kabupaten Temanggung, Minggu (2/7) sore sudah dapat dievakuasi pada sekitar pukul 21.45 WIB.  "Saat ini tim sedang melakukan evakuasi terhadap Heli yang lost contact sekitar pukul 16.00 WIB. Dipastikan meninggal dunia 3 orang, dan saat ini masih dibawa menuju daerah terdekat," katanya melalui sambungan telepon. Namun demikian pihaknya belum dapat memastikan nama-nama korban yang sudah dievakuasi. Karena masih dalam evakuasi menuju posko terdekat.  "Saya di lokasi terdekat dengan lokasi kejadian, yakni Desa Canggal Bulu. Sudah dibentuk posko untuk pelaksanaan pertolongan kecelakaan heli tersebut," bebernya. Pihaknya menambahkan, tim terus melakukan evakuasi. Adapun lokasi kejadian tidak mudah dijangkau karena berada di perbukital leren Gunung Sindoro. Dia menjelaskan  ada, 100 personil lebih dari Polres dan Polsek Tenanggung, TNI dan Basarnas dalam tim evakuasi. "Daerah lereng Gunung Sindoro berbukit-bukit, dan tim pada pukul 19.00 WIB  baru dapat meluncur ke lokasi, sehingga evakusi korban juga masih dalam proses," urainya.  Adapun jumlah penumpang heli nahas tersebut, pihaknya belum dapat mengonfirmasi pasti. Dikabarkan sebelumnya, heli tersebut take off dari Bandar Udara Ahmad Yani yang sedianya menuju lokasi bencana meletusnya Kawah Sileri, Kabupaten Banjarnegara. Dihubungi terpisah, Ketua bidang pelatihan Tagana Jawa Tengah Petut Wibie menuturkan, kondisi sedang tidak memungkinkan untuk melakukan evakuasi. Sejak pukul 21.00 WIB, jalur menuju lokasi diguyur hujan deras. Belum lagi, geografis daerah TKP yang merupakan perbukitan. "Saat ini (pukul 22.00 WIB) sudah reda. Namun masih gerimis. Jalur menuju lokasi licin dan berkabut. Lalu gelap. Jadi agak susah," tuturnya.  Dari laporan Tim Tagana yang sudah dilokasi, kata dia, tiga orang korban sudah berhasil dievakuasi. Ketiganya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. "Untuk lainnya masih belum. Kemungkinan mereka masih terjebak di badan Heli," ungkapnya. (mia/jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: