Penjual Carica Kehabisan Stok
BANJARNEGARA – Ramainya pemudik yang melintas di jalur tengah wilayah Banjarnegara, membuat pedagang oleh-oleh seperti tertimpa durian runtuh. Meski selama libur lebaran harganya naik, namun pedagang oleh-oleh khas Banjarnegara selalu kehabisan stok. Salah satu menu favorit yang diburu pembeli adalah manisan carica. FAVORIT : Pembeli sedang memilih oleh-oleh khas Banjarnegara. Carica, menjadi salah satu menu favorit. (PUJI HARTONO/Radarmas) Manisan yang didatangkan dari dataran tinggi Dieng ini banyak diminati pemudik yang melintas maupun pemudik asli Banjarnegara untuk dijadikan oleh-oleh saat kembali ke kotanya masing-masing. “Penjualan manisan carica memang naik empat kali lipat. Jika biasanya sekitar 50 pak saat libur lebaran menjadi 250 pak,” kata salah satu penjual carica, Setya Bangun, Rabu (28/6). Harga carica, dipatok Rp 40 ribu per dus. Padahal biasanya hanya Rp 35 ribu per dus. Hal ini dilakukan lantaran ongkos tenaga maupun distribusi naik saat libur lebaran. “Meksi demikian, kami kewalahan karena selalu kehabisan stok,” ujarnya. Jika lebaran tahun sebelumnya jumlah permintaan carica sudah mulai tinggi menjelang perayaan lebaran, tahun ini mulai meningkat justru setelah lebaran. Dia melihat, permintaan salah satu oleh-oleh khas Banjarnegara ini akan terus bertambah. “Diperkirakan hari Sabtu dan Minggu besok akan menjadi puncak permintaan manisan carica,” kata dia, Selain carica, keripik kentang khas Banjarnegara juga diburu pemudik sebagai oleh-oleh. Penjualan juga mengalami kenaikan hingga empat kali lipat. Salah satu pembeli, Rudi mengatakan, dirinya selalu menyempatkan untuk membawa oleh-oleh carica untuk teman dan saudaranya di Bandung. Bahkan beberapa rekan kerjanya selalu menanyakan salah satu oleh-oleh khas Banjarnegara ini. “Untungnya saya sudah pesan manisan carica ini jauh-jauh hari, sehingga tidak khawatir jika sekarang kehabisan stock,” ujarnya. (uje/din)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: