Kebun Teh Retak Sepanjang 300 Meter, Warga Dua Desa di BanjarnegaraTerancam

Kebun Teh Retak Sepanjang 300 Meter, Warga Dua Desa di BanjarnegaraTerancam

BANJARNEGARA – Warga Desa Kalibening dan Majatengah Kecamatan Kalibening tidak bisa tenang. Mereka khawatir menyusul adanya retakan tanah di kebun teh milik warga. Pasalnya, jika retakan tanah sepanjang 300 meter dengan lebar 50 centimeter ini ambrol, dikhawatirkan akan menutup arus Sungai Brukah. Kepala Desa Kalibening, Kodim menjelaskan, kebun teh yang retak-retak berada di wilayah Dusun Parakan Desa Majatengah. Namun, jika melihat kemiringan bukit tersebut mengarah pada pemukiman Desa Kalibening. “Banyak warga yang takut nantinya akan ambrol,” tuturnya, Rabu (26/4). Selain itu, jika sampai ambrol dikhawatirkan akan menutup arus Sungai Brukah. Akibatnya, air sungai bisa meluap masuk ke daerah pemukiman warga. "Kami harap segera dibangun talud penahan di tepi sungai Brukah agar tanah tidak bergerak mengingat cuaca hujan masih turun," sambungnya. Wasis, pemilik kebun teh mengatakan mengatakan, retakan tanah dengan panjang sekitar 300 meter ini melengkung membentuk huruf U. Retakan tanah diketahui sekitar tiga hari lalu dan langsung dilaporkan kepada pemerintah desa setempat. "Retakan tanah awalnya memang sudah ada dan sudah ditutup. Namun, retak kali ini lebih lebar, dalam dan lebih panjang. Hal itu terlihat dari jalur retakan tersebut tanaman teh sudah ambles," terangnya. Sementara itu, Kepala Desa Majatengah, Mustofa menambahkan jika kebun teh tersebut ambrol, dimungkinkan tidak akan mengancam pemukiman warga desa Majatengah, mengingat jarak ke pemukiman cukup jauh. Namun justru ancaman luapan Sungai Brukah jika tersumbat material tanah dari kebun teh itu. “Makanya, sebelum terjadi kami berharap ada upaya pencegahan agar tidak sampai ambrol,” kata dia. Saat ini, retakan tanah tersebut langsung ditutup dengan tanah lain oleh Polsek Kalibening, Koramil dan beberapa warga. (uje/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: