Jalan Tembus Pucang-Jenggawur Terkendala Tanah Wakaf

Jalan Tembus Pucang-Jenggawur Terkendala Tanah Wakaf

Kemenag Belum Terima Permohonan BANJARNEGARA – Kelanjutan pembangunan jalan dan jembatan Pucang-Jenggawur, sepertinya masih buram. Hingga Jumat (17/3), Kementerian Agama (Kemenag) Banjarnegara belum menerima surat permohonan tukar guling tanah wakaf dari nadzir. TERHENTI : Pengendara motor tengah melintas di jembatan Pucang – Jenggawur. Kelanjutan pembangunan ini terhenti karena terkendala pembebasan tanah wakaf. Padahal, kelanjutan pembanguan jalan tembus ini tinggal menunggu proses pembebasan lahan yang merupakan tanah wakaf. Di sisi lain, proses pembebasan tanah wakaf tersebut harus mendapat izin dari Kementerian Agama. “Sampai saat ini belum ada surat yang masuk ke Kemenag Banjarnegara soal permohonan pembebasan tanah wakaf yang berada di akses jalan tembus Pucang Jenggawur,” kata Kasubag TU Kemenag Banjarnegara, Sukarno, Jumat (17/3). Dia mengungkapkan, dua lahan yang masih belum dibebaskan yakni Aula Muhammadiyah dan gedung Madrasah Ibtidaiyah (MI). Namun, berdasarkan informasi yang dia terima, yang merupakan tanah wakaf hanya tanah yang digunakan untuk aula Muhammadiyah. “Hanya satu lahan yang merupakan tanah wakaf. Memang untuk pembebasan tanah wakaf harus mengantongi izin dari Kemenag. Sampai sekarang kami masih menunggu,” ungkapnya. Sukarno menambahkan, dalam waktu dekat dirinya akan segera melakukan komunikasi dengan pengurus tanah wakaf tersebut. Sehingga pembangunan jalan tembus Pucang-Jenggawur bisa segera dilanjutkan. “Apalagi jalan tembus di bagian selatan jembatan sudah jadi,” tambah dia. Penjabat (Pj) Bupati Banjarnegara, Prijo Anggoro, meminta agar proses pembebasan dua tanah wakaf bisa segera dilesaikan. Sebab, selama ini warga sudah menunggu jalan tembus tersebut bisa dilalui, baik untuk akses pendidikan, ekonomi maupun yang lainnya. “Untuk pembebasan lahan milik warga sudah selesai, tinggal dua lahan yang dalam proses,” ujarnya. Pembangunan jalan dan jembatan Pucang – Jenggawur dimulai sejak tahun 2015 lalu. Dengan dibukanya jembatan ini, diharapkan akan semakin memperluas wilayah kota serta semakin memudahkan akses warga. “Yang ujungnya dapat meningkatkan kesejahteraan warga Banjarnegara,” tambah dia. Salah satu warga Desa Gumingsir Kecamatan Wanadadi, Siti, berharap agar pembangunan jalan tembus tersebut dilanjutkan. Sebab hingga saat ini di sisi utara jembatan jalan masih berupa tanah, sehingga jika dilalui saat hujan akan membahayakan. Padahal untuk aktivitas warga ke Kota Banjarnegara, lebih dekat jika melalui jalan tembus Pucang – Jenggawur. Sementara ini, hanya beberapa pengendara sepeda motor yang sudah melewati jalan tembus itu. (uje/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: