Baru Diresmikan, Pasar Karangkobar Banjarnegara Sudah Dikeluhkan
BANJARNEGARA – Pejabat Bupati Banjarnegara Prijo Anggoro meresmikan Pasar Karangkobar Jumat (23/12) kemarin. Hadir juga wakil ketua DPRD Bambang Prawoto Sutikno. Pasar Karangkobar yang dibangun dengan anggaran Rp 9,8 miliar ini mampu menampung 650 pedagang. Meski demikian, masih ada keluhan dari beberapa pedagang sayur perihal aturan bongkar barang di pagi hari. Pasalnya, aktifitas bongkar sayuran justru membuat pembeli enggan masuk ke pasar. Seperti yang dituturkan salah satu pedagang sayuran di Pasar Karangkobar Tari. Mestinya, kata dia saat pembongkaran barang tidak lantas dijadikan tempat jual-beli baru di luar pasar. “Biasanya itu terjadi jam 5 pagi sampai jam 8 ada yang jualan sayur di luar pasar. Padahal jam segitu waktu paling ramai pembeli sayur,” tuturnya, Jumat (23/12). Disebutkan, mereka yang masih melayani pembeli di luar pasar justru pedagang-pedagang baru. Menurut dia, hal ini berdampak pada pedagang sayur yang berada di dalam pasar. Sebab, rata-rata pembeli lebih memilih yang dekat dengan jalan. “Memang tidak semuanya barang dibongkar di luar pasar, sebagaian tetap dibongkar di dalam pasar. Tetapi, mesti ada aturan yang jelas soal bongkar barang dagangan,” lanjut dia. Namun, dengan dibangunnya Pasar Karangkobar ini, menjadi lebih nyaman dibanding dengan tempat jualan sebelumnya. Selain itu juga tidak lagi khawatir saat turun hujan.”Kalau tempat yang dulu kalau hujan, ya kehujanan,” tambahnya. Hal senada juga dikatakan pedagang sayur lainnya Kinah. Ia berharap, ada tindakan tegas bagi pedagang yang masih jualan di luar pasar. Karena, hal tersebut akan menimbulkan kecemburuan bagi pedagang yang ada di dalam pasar. “Jangan sampai, pasar yang sudah dibangun sebagus ini malah nantinya ditinggal karena semuanya berjualan di pinggir jalan,” tuturnya. PJ Bupati Banjarnegara Prijo Anggoro saat meresmikan mengatakan revitalisasi pasar tradisional yang sekarang berubah istilahnya menjadi pasar rakyat ini salah satu wujud nyata pembangunan di sektor perdagangan. Pembangunan pasar rakyat menjadi strategis karena pasar rakyat akan berperan sebagai sarana pemasaran hasil pertanian beserta olahannya. “Ini selaras dengan kondisi diwilayah Karangkobar yang melimpah dari sektor pertanian sehingga membutuhkan pasar rakyat yang proporsional,” kata Anggoro. Anggoro menambahkan, salah satu tujuan dibangunnya Pasar Karangkobar adalah untuk mengurai kemacetan yang terjadi di sekitar pasar terutama pada saat pemasaran. Sehingga solusi pemecahannya adalah memindahkan terminal Karangkobar ke eks Puskesmas dan membongkar menjadi pasar rakyat. “Selain itu, untuk menampung pedagang yang berada di luar pasar dan berjualan di dalam pasar. Dengan kondisi seperti sekarang diharapkan tidak ada lagi pedagang yang berjualan di jalan, sehingga tidak terjadi lagi kemacetan di depan pasar induk,” tegasnya. (uje/acd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: