Clapar Terancam Longsor, Warga Enggan Kosongkan Rumah

Clapar Terancam Longsor, Warga Enggan Kosongkan Rumah

RUSAK PARAH : Seorang anak kecil melintas di depan mushola di RT 1 RW 1 Desa Clapar Kecamatan Madukara yang rusak parah tertimpa material longsor, Selasa (29/11) BANJARNEGARA- Kondisi warga di Desa Clapar RT 1 RW 1 Kecamatan Madukara kian mengkhawatirkan. Sebab, patahan tanah yang berada di atas tempat tinggal mereka semakin parah. Sayangnya, hingga saat puluhan rumah yang berada di daerah masih tetap dihuni dan warga enggan mengosongkan rumahnya. Berdasarkan pantauan Radarmas, rekahan tanah yang berada di kebun salak tepat di atas pemukiman warga sudah terjadi di beberapa titik. Bahkan, sebagaian sudah ambles sedalam sekitar 2-3 meter. Sebuah rumah dan satu tempat ibadah terpaksa harus dibongkar, karena bangunannya retak-retak karena tertimpa material longsor. Lokasi ini, hanya berjarak sekitar 50-100 meter dari lokasi longsor di Desa Clapar yang terjadi akhir Maret 2016 lalu. “Pergerakan tanah masih terus terjadi karena intensitas hujan yang tinggi. Di atas bukit retakan tanah juga sudah membentuk mahkota longsoran,” kata perangkat Desa Clapar Andy Waluyo, Selasa (29/11). Dia menjelaskan, retakan tanah tersebut mengancam keberadaan rumah warga yang berada di bawah bukit. Namun, yang terancam langsung ada 15 rumah yang terdiri dari 17 KK. 15 rumah ini, sebagian berada tepat di bawah bukit sebagiannya lagi berada di atas bukit. Pemerintah Desa Clapar menyatakan tidak bosan-bosan meminta agar sementara warga tinggal di rumah kerabat. Sebab retakan tanah saat hujan deras terus bertambah. Apalagi, saat ini sudah dua bangunan yang terkena longsor. “Sayangnya, warga memang masih belum mau mengosongkan rumah. Mungkin mereka masih mempunyai keyakinan sendiri kalau tempat yang ditempatinya aman. Tetapi yang menjadi kekhawatiran kami, adalah pergerakan tanah yang tidak terduga. Kalau longsor sebelumnya itu tanah bergerak tapi pelan,” ungkapnya. Kepala BPBD Banjarnegara, Catur Subandrio mengungkapkan, akibat hujan dengan intensitas yang tinggi di Desa Clapar menyebabkan pergerakan tanah dan mengakibatkan satu unit rumah milik Masum Al-Sumareja rusak berat. Selain itu, juga mengakibatkan amblasnya kebun salak sepanjang 20 meter. “Meski tidak ada korban jiwa namun kejadian longsor yang terjadi di beberapa titik dan jalan yang mengakibatkan kerugian material,” ujarnya. (uje/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: