Kalalily Prospektif Dikembangkan di Dieng
BANJARNEGARA - Bunga potong di Dataran Tinggi Dieng sangat prospektif. Dari penuturan petani setempat, bunga potong yang ditanam di Dieng memiliki sejumlah keunggulan. Warna yang lebih cerah, bunganya lebih tebal, sehingga lebih awet. Kini tanaman bunga potong sedang dikembangkan di daerah yang berhawa dingin tersebut. Salah satunya yakni bunga Kalalily. Petani bunga Kalalily asal Desa Dieng Kulon Kecamatan Batur, Bambang Riyadi mengatakan, dengan menanam Kalalily, petani bisa panen lebih sering. Kelebihan lainnya, sejak mengembangkan bunga ini dua tahun lalu, tidak ada hama atau penyakit yang djumpai. Menurut Bambang, Kalalily yang ditanam di Dieng lebih unggul dibandingkan yang ditanam di daerah lain di Indonesia. Karena kelebihan yang dimilikinya, Kalalily Dieng disenangi pasar. Kini Bambang memiliki 6.000 rumpun bunga Kalalily yang ditanam di lahan seluas 3.500 meter persegi. Dari jumlah tersebut, tanaman yang sudah produktif sebanyak 3.500 rumpun sudah produktif. Sisanya baru ditanam. Meski belum semuanya produktif, dia bisa memanen hingga 1.500 potong per pekannya. "Ada dua jenis Kalalily yang sudah saya tanam putih dan hijau. Untuk yang warna putih, harganya Rp 3 ribu per potong. Sedangkan yang hijau Rp 4 ribu per potong," jelasnya. Meskipun demikian, bukan berarti pengembangan Kalalily tidak menghadapi kendala. Kendala utamanya yaitu pemasaran. Jika belum memiliki florist terpercaya yang siap menampung, maka sebaiknya mengurungkan menanam bunga potong. "Alhamdulillah bunga yang saya produksi bisa terserap di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya," kata dia. Mengingat prospeknya yang cerah, dia berniat mengembangkan Kalalily impor dengan warna yang lebih bervariasi. Sebab warna bunga yang bervariasi memiliki nilai jual yang lebih baik. "Rencananya Januari atau Februari 2017, saya akan impor bibit dari Belanda," paparnya. Kalalily asal negeri Kincir Angin dipilih karena memiliki berbagai variasi warna seperti kuning, hitam, pink, ungu dan merah. (drn/din)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: