Longsor Ancam Sekolahan, Muridpun Belajar Berselimut Takut

Longsor Ancam Sekolahan, Muridpun Belajar Berselimut Takut

BANJARNEGARA- Bencana longsor di Desa Kebutuh Jurang Kecamatan Pagedongan, memang tidak memakan korban jiwa. Namun akibat kejadian tersebut, kegiatan belajar mengajar di MI Cokroaminoto 1 Kebutuh Jurang terganggu. Setidaknya dua kelas terpaksa dikosongkan untuk mengantisipasi longsor susulan. Salah satu sisiwi kelas dua di MI Cokroaminoto, Indah, mengaku tidak konsentrasi saat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Sebab tebing yang berada tepat di samping gedung sekolahnya longsor akibat hujan. “Saat di dalam kelas takut jadi tidak bisa konsentrasi,” ujarnya, Rabu (16/11). Dia berharap, agar kondisi tebing yang longsor bisa segera diperbaiki. Apalagi sekarang sering turun hujan lebat. Hal senada juga dikatakan, siswa lainnya, Rohmat. Meski kondisinya sedikit berbahaya, dia mengaku tetap ingin sekolah. "Harapannya, bisa belajar dengan tenang seperti biasanya,” ujarnya. Kepala MI Cokroaminoto 1 Kebutuh Jurang, Yusuf mengatakan, longsornya tebing setinggi 8 meter ini terjadi Senin (14/11) sekitar pukul 14.45 WIB. Menurutnya, hal ini disebabkan hujan deras yang turun dua hari berturut-turut. “Ada dua ruangan yang rusak, terutama di bagaian dinding dan lantai retak. Karena tanah tumpuan gedung ikut tertarik longsor,” ungkap dia. Untuk menghindari longsor susulan, pihak sekolah terpaksa menggabung kelas 2 dan 3 ke runga kelas lainnya. Meski begitu dia mengakui, proses belajar mengajar tidak maksimal. Hal itu terpaksa dilakukan untuk menghindari jika terjadi pergerakan tanah susulan. Sementara itu, tebing sepanjang 75 meter di RT 3 RW 5 Dusun Mertinggi Desa Glempang Kecamatan Mandiraja longsor, Selasa (15/11) pukul 00.30 WIB. Longsor dipicu hujan deras yang turun selama beberapa hari terakhir dan menimpa enam rumah warga. Kapolsek Mandiraja, AKP Minarto menjelaskan rumah yang terkena dampak paling parah yakni rumah Royo. Sedangkan enam rumah lainnya ikut terkena dampaknya. "Keenamnya yaitu rumah Karyono, Wandi, Samir, Nakem, Supen dan Satiem," jelas Minarto. Akibat longsor, penghuni rumah harus mengungsi. "ada 15 KK yang mengungsi ke tetanga terdekat," kata dia. Menurut dia, warga terpaksa mengungsi karena kondisi rumahnya membahayakan. Apalagi jarak antara tebing dengan bagian belakang rumah hanya satu meter. Sedangkan ketinggian tebing mencapai sekitar enam meter. Tak hanya warga dan anggota Polsek Mandiraja yang bekerja bakti membersihkan material longsor. Kasat Sabhara Polres Banjarnegara, AKP Sukarwan juga mengirimkan 10 anggotanya untuk membantu warga yang sedang terkena musibah longsor. "Kami tergerak ikut membantu warga dengan mengirimkan anggota. Ada 10 personel yang kami kirimkan," kata dia. Personel dari Koramil Mandiraja juga ikut membantu warga membersihkan longsor. (uje/drn/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: