Gumelem Ethnic Carnival Siap Digelar

Gumelem Ethnic Carnival Siap Digelar

BANJARNEGARA- Berbagai atraksi budaya masyarakat desa wisata Gumelem, Kecamatan Susukan, siap digelar dalam Gumelem Ethnic Carnival (GEC). Rencananya, GEC yang dikemas dalam tajuk ''Pagelaran Kota Pusaka' itu, bakal dilaksanakan 19-20 November mendatang. Juru bicara GEC, Novi Ali Nurmansyah mengatakan, tahun ini GEC dikemas sedikit berbeda dengan adanya sejumlah rangkaian even. Tetapi panitia tetap mengangkat potensi wisata budaya di Desa Gumelem Wetan dan Kulon. Rinciannya eventnya mulai dari Keroncong Serayu dan karnaval fashion jalanan ala desa. Konser keroncong, bakal menghadirkan Orkes Voice of Citizen (VOC) dari Yogyakarta dan Congculi dari Purworejo. Selain itu, ada Fajar Sopsan dari Banyumas yang tampil bersama OK Spektakuler dan gabungan musisi keroncong Banjarnegara. "Konser mini keroncong ini digelar di tepian Sungai Serayu, Sabtu (19/10) malam," ujarnya, kemarin. Novi menjelaskan, karnaval busana Pagelaran Kota Pusaka digelar pada siang hari. Even ini merupakan kampanye pencanangan kawasan Gumelem hingga Purwareja Klampok sebagai Kota Tua yang memiliki sejumlah peninggalan sejarah di Banjarnegara.  Menurut Novi, GEC kali ini menjadi wahana bagi para pelaku seni tradisi maupun kontemporer. Hal itu diwujudkan dalam pertunjukan seni tradisi, tari, musik, batik, kerajinan, seni rupa, seni kriya dan pameran fotografi kota tua.  "Pagelaran Kota Pusaka ini rencananya berbarengan dengan pertunjukan seni tradisi, pembuatan batik, pembuatan gula kelapa, keramik, peragaan busana rencananya di Jalan Desa Gumelem Wetan. Pelajar dari sejumlah sekolah juga dilibatkan untuk mengisi acara," jelasnya.  Selama ini, Desa Gumelem baik Gumelem Wetan maupun Gumelem Kulon, dikenal sebagai penghasil kerajinan batik. Oleh karena itu event GEC secara khusus menampilkan produk-produk kerajinan batik tulis melalui peragaan busana batik oleh warga desa. "Wisatawan yang datang mendapat kesempatan untuk terlibat dan mencoba ikut membatik dalam workshop khusus membatik yang digelar selama GEC berlangsung," imbuhnya. Koordinator GEC, Budhi Hermanto menambahkan, rangkaian even ini sejatinya sudah dibuka pada pagelaran wayang kulit 1 Oktober lalu di Desa Merden. Akan tetapi, puncaknya baru digelar pada bulan November mendatang.  "Kegiatan sepenuhnya dipusatkan di Gumelem, karena kami ingin mengenalkan potensi wisata dan seni tradisi di kawasan tersebut," kata dia.(ziz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: