500 Warga Terjangkit 6 Meninggal, Demam Berdarah Ancam Banjarnegara

500 Warga Terjangkit 6 Meninggal, Demam Berdarah Ancam Banjarnegara

BANJARNEGARA – Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi ancaman serius bagi warga Banjarnegara selama tahun 2016. Hingga Oktober, sudah ada 500 lebih kasus DBD yang tersebar di berbagai kecamatan. fogging-tim-fogging-saat-memberantas-sarang-nyamuk-di-desa-kaliwuluh-beberapa-waktu-lalu Bahkan, enam di antaranya berujung meninggal dunia. Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Banjarnegara, Sri Yuniarti mengatakan, jumlah kasus DBD tahun ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya 197 kasus. Menurutnya, kenaikan ini selain belum tumbuhnya kesadaran warga, juga dipengaruhi cuaca di Banjarnegara yang terus diguyur hujan. Dia mengungkapkan, saat belum memasuki musim hujan, nyamuk lebih banyak di dalam ruangan. Sedangkan saat sudah mulai musim hujan, nyamuk penyebar DBD tidak hanya di dalam ruangan, juga di luar rumah. “Data terakhir, sudah lebih dari 500 kasus demam berdarah di Banjarnegara. Yang sampai meninggal dunia ada 6 orang tersebar di berbagai kecamatan,” kata Rabu (19/10). Melihat banyaknya kasus demam berdarah, Dinkes Banjarnegara tahun ini mengangkat petugas fogging yang berstatus Tenaga Harian Lepas (THL) sebanyak 12 orang. Sebab berdasarkan pengalaman sebelumnya, saat akan melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan fogging kebingungan karena kekurangan tenaga. “Biasanya, kami membayar tenaga fogging secara harian. Jadi mereka hanya bekerja saat kami ada kegiatan fogging. Namun saat banyak kasus, satu tim yang terdiri 6 orang tidak cukup. Makanya tahun ini ada pengangkatan untuk tenaga fogging,” jelasnya. Dia mengatakan. dari 12 THL tersebut, lima di antaranya merupakan tim fogging yang sebelumnya menjadi langganan Dinkes untuk memberantas sarang nyamuk. Sedangkan lainnya merupakan tenaga baru. “Tetapi sekarang mereka sudah diberi bimbingan teknis soal fogging. Hanya untuk peralatan memang belum ideal. Saat ini, kami hanya mempunyai 5 alat fogging tetapi pada APBD Perubahan ini menganggarkan penambahan 7 alat fogging,” ujar Yuni. Tahun ini, Dinkes juga akan memperbanyak pembentukan tim juru pengintai jentik (Jumantik) di berbagai desa atau kelurahan. Sebab saat ini, tim Jumantik yang aktif baru di tiga desa, yakni Desa Madukara, Wanadadi dan Gembongan. (uje)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: