Jalan Nasional Banjarnegara Penuh Lubang
Usia 30 Tahun, Tak Pernah Diperbaiki Total BANJARNEGARA - Masyarakat sering mengeluhkan kondisi jalan nasional di Banjarnegara. Bahkan sampai ada ungkapan jika naik kendaraan dari Purwokerto atau Semarang terbangun, berarti sudah sampai Banjarnegara. Sebab di jalan nasional di wilayah Kabupaten Banjarnegara banyak yang berlubang dan bergelombang. Menurut Pengawas Lapangan Balai Pelaksana Teknis (BPT) Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Wilayah Wonosobo, Sutarno, kondisi ini disebabkan beberapa faktor. "Usia jalan di sini sudah 30 tahun. Padahal usia maksimal jalan lima tahun, sehingga sekarang sudah habis umurnya," kata Sutarno di lokasi penambalan jalan nasional yang berlubang di Desa Blambangan Kecamatan Bawang, Selasa (18/10). Selain faktor umur teknis jalan yang sudah "kadaluarsa", faktor lain juga turut berperan. Sutarno mengatakan, curah hujan yang sangat tinggi akhir-akhir ini membuat laju kerusakan jalan semakin cepat. "Ditambah kendaraan yang lewat tonasenya melebihi kemampuan jalan," jelasnya. Sebab jalan nasional di Kabupaten Banjarnegara termasuk kelas III dengan beban maksimal delapan ton. Sementara truk yang melintas siang dan malam mencapai puluhan ton. Menurut Sutarno, idealnya jalan direhab. Namun upaya ini terkendala dana yang sangat besar. Sehingga rehab dilaksanakan secara bertahap. Dia menjelaskan, wilayah kerja BPT Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Wilayah Wonosobo yakni jalan nasional dari Parakan (Temanggung) sampai Banyumas sepanjang 98 kilometer. Rencananya pada tahun 2017, Bina Marga akan melakukan pelebaran jalan di Tunggara (Banjarnegara) dan Banyumas. Meskipun kondisi jalan banyak dikeluhkan, Sutarno menegaskan bahwa Bina Marga tidak pernah melakukan pembiaran. "Bina Marga tetap kerja. Tidak ada kata pembiaran. Tidak ada kata henti," imbuhnya. (drn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: