3.000 Mahasiswa Lolos Program Bangkit
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti Kemendikbud) menggelar program Bangun Kualitas Manusia Indonesia (Bangkit) 2021 untuk mengasah kemampuan teknologi mahasiswa di Tanah Air. Dalam program ini, Kemendikbud menggandeng perusahaan teknologi Google, Gojek, Tokopedia, Traveloka, dan mitra perguruan tinggi melalui Kampus Merdeka. Program ini bakal diikuti 3.000 mahasiswa guna pengembangan karir di bidang teknologi. Bangkit akan menawarkan dua topik pembelajaran lain agar mahasiswa siap untuk berkarier di bidang teknologi, yaitu pemrograman dengan pengembangan Android dan dasar-dasar Cloud dengan fokus pada Google Cloud Platform. https://radarbanyumas.co.id/kampus-mengajar-2021-diluncurkan-mahasiswa-ikut-kampus-mengajar-dapat-subsidi-ukt-rp24-juta/ Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nizam mengatakan, bahwa di setiap jalur pembelajaran, peserta juga akan belajar tentang keterampilan penting yang berguna untuk mengembangkan karir masa depan mereka, seperti design thinking, kepemimpinan, komunikasi, entrepreneurship dan keterampilan presentasi. "Tahun ini ada 40 ribu peserta yang mendaftar dan ada 3.000 peserta yang terpilih untuk belajar pada bidang teknologi," kata Nizam dalam peluncuran Bangkit 2021 secara virtual, Senin (15/2/2021). Nizam berharap, mahasiswa yang terpilih untuk semangat serta serius dalam mengikuti program Bangkit. Sebab, selain mendapatkan pembelajaran teknologi, program ini juga akan mendorong pengembangan karir mahasiswa Indonesia di bidang teknologi. "Mengikuti Bangkit ini sebaai program kampus merdeka dalam pembekalan untuk keterampilan karir. Peserta terbaik bakal dipilih. Mereka yang terpilih bakal diberikan pendalaman dan pelatihan lanjutan di Stanford Univeristy, California, Amerika Serikat," ujarnya. Tahun ini, Bangkit mendapat antusias yang luar biasa, hampir 28.000 pendaftar dari 500 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Kemudian, mereka mengikuti proses aplikasi dan seleksi yang komprehensif, 3000 mahasiswa lolos seleksi dan diundang untuk mendaftar. Program Bangkit bekerja sama dengan 15 universitas mitra dan mahasiswa terpilih akan mengikuti pengalaman belajar online di Bangkit selama 18 minggu mulai Februari 2021. Para mahasiswa akan didampingi oleh coach/mentor dari industri dan perguruan tinggi. Di akhir semester, akan dipilih lima belas tim proyek akhir untuk pengembangan lebih lanjut termasuk hibah inkubasi dan dukungan dari perguruan tinggi mitra Bangkit. Peserta yang menyelesaikan program ini mendapatkan hingga 20 sks/satuan kredit semester dari perguruan tingginya (tergantung persetujuan universitas peserta). "Kami sangat senang menjadi bagian dalam menyukseskan Kampus Merdeka melalui program Bangkit di tahun ini. Sebagai perusahaan teknologi Indonesia, kolaborasi ini sejalan dengan upaya berkelanjutan Tokopedia dalam melahirkan talenta digital masa depan tanah air, membuka akses bagi setiap orang untuk belajar berkontribusi bagi negeri lewat teknologi serta bersama-sama mendorong pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia." kata Leontinus Alpha Edison, selaku Vice Chairman & Co-founder, Tokopedia. Monica Oudang, Chairwoman Yayasan Anak Bangsa Bisa (bagian dari Gojek) menambahkan, bahwa pemanfaatan teknologi dapat mengubah kehidupan jutaan orang menjadi lebih baik. Sejalan dengan itu, Gojek secara berkelanjutan membina talenta-talenta terutama di bidang teknologi agar semakin banyak pembawa perubahan yang lahir dan menjadi penggagas serta menciptakan ide-ide kreatif, untuk terus memajukan bangsa. "Kami merasa terhormat atas kepercayaan untuk ikut ambil bagian dalam Program Bangkit, yang memiliki kesamaan visi dengan Gojek. Tahun ini, sebanyak 41 karyawan Gojek yang kami sebut dengan GoTroops akan menjadi mentor bagi ribuan siswa Bangkit untuk saling berbagi wawasan dan pengetahuan di bidang Machine Learning, Cloud Computing, Android Mobile Programming dan pengembangan karir," ujar Monica. Albert, Co-Founder Traveloka juga mengungkapkan, Program Bangkit adalah wadah bagi kami sebagai perusahaan teknologi dalam mengembangkan talenta anak bangsa khususnya di bidang machine learning, Android dan Cloud. "Kami sangat bersemangat untuk kembali berperan aktif tahun ini dalam memberikan ilmu langsung dari talenta terbaik kami kepada 3000 mahasiswa terpilih yang akan belajar di bawah naungan Kampus Merdeka, mendukung mereka bukan hanya dalam pengembangan teknologi tapi juga pengembangan soft skills seperti kolaborasi, komunikasi, design thinking, hingga etos kerja yang merupakan komponen esensial bagi pengembangan karir mereka ke depan," kata Albert. Sementara itu, Managing Director Google Indonesia, Randy Jusuf menuturkan, dari program Bangkit yang berhasil dilaksanakan tahun lalu, di mana 73% dari 300 peserta yang berhasil menyelesaikan program ini. Untuk itu, mereka merasa prospek pekerjaan mereka meningkat. "Bersama dengan perusahaan teknologi terkemuka di Indonesia; Gojek, Tokopedia, dan Traveloka, dan dengan bantuan lebih dari 370 instruktur relawan dan fasilitator pembelajaran dari Google dan mitra kami, kami sangat bersemangat untuk melihat bagaimana para peserta tahun ini, dari waktu ke waktu, memberikan dampak nyata pada ekosistem teknologi Indonesia" pungkanya. (der/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: