Harga Naik, Hasil Panen Carica Menurun
BANJARNEGARA – Perubahan musim dirasakan oleh petani carica di Kecamatan Batur, Banjarnegara. Meski saat ini, harga buah khas Banjarnegaraini terus merangkak naik, namun jumlah hasil panen terus menurun. “Jelang musim kemarau, produksi buah carica menurun drastis,” kata petani carica di Kecamatan Batur, Makruf, Kamis (18/8). Selain karena perubahan musim, Makruf mengatakan, kelangkaan hasil panennya ini karena sebelumnya banyak petani yang memetik buah carica mesti masih belum masak. Hal ini dilakukan untuk memenuhi permintaan dua moment besar, yakni hari raya lebaran serta Dieng Culture Festival (DCF). “Rata-rata petani sudah memanen carica jauh-jauh hari. Karena ada dua moment besar yang terjadi hampir bersamaan. Sehingga sekarang buah carica sedikit,” ungkapnya. Kondisi ini, lanjut dia membuat harga carica merangkak naik. Dari sebelumnya, sekitar dua pekan lalu, harga buah carica di tingkat petani masih berkisar Rp 6.000 per kilogram, saat ini naik lagi menjadi Rp 7.500 per kilogram. “Kalau harga normal hanya sekitar Rp 3 ribu sampai Rp 4 ribu per kilogramnya,” terangnya. Lebih jauh, Makruf menuturkan, perubahan musim ini juga membuat ukura dari buah carica mengecil. Padahal, permintaan dari konsumen adalah carica dengan ukuran yang besar dan lebar. “Kami dari petani menjadi kesulitan untuk memenuhi permintaan produsen carica olahan karena ukurannya yang mengecil,” tambahnya. Terpisah, salah seorang pembuat minuman carica, Setyo Bangun membenarkan jika saat ini harga carica naik dari biasanya. Ia juga menyebutkan jika sejak beberapa pekan terakhir, pasokan carica dari petani berkurang dan ukuran menjadi lebih kecil. “Meski harga bahan baku naik, namun kami tetap berusahan tetap memproduksi carica. Kami memaklumi karena buah carica memang sangat tergantung dengan musim,” kata dia. (uje/acd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: