Kayak, Obyek Wisata Baru Telaga Merdada Dieng

Kayak, Obyek Wisata Baru Telaga Merdada Dieng

BANJARNEGARA - Potensi wisata Dieng terus digali. Sebab jika hanya mengandalkan obyek wisata yang sudah ada, wisatawan bisa cepat bosan. Apalagi jika sudah berkali-kali mengunjungi obyek wisata yang sama. Namun wisatawan tidak perlu khawatir. Sebab kini telah dibuka obyek wisata baru, yakni Kayak di Telaga Merdada. Wisata baru ini belum resmi dilaunching. Namun baru dalam tahap pengenalan. Sebab baru akan soft launching tanggal 8 dan 9 Agustus ini. Telaga Merdada yang berada pada ketinggiat 2.045 meter dpl merupakan telaga yang paling luas di Dataran Tinggi Dieng (25 hektar). Telaga ini terletak di Desa Karang Tengah Kecamatan Batur. Telaga Merdada dikelilingi oleh dua bukit, yaitu Bukit Pangonan dan Semurup (Summer Up). Merdada merujuk pada kata "dada" yang mengandung makna lapang atau luas. Dieng Masisa, wisatawan asal Jakarta mengakui keseruian wisata kayak ini. "Seru dan tempatnya masih asri," ujarnya setelah main kayak, Sabtu (6/8) lalu. Menurut dia, di telaga ini masih terdapat banyak ikan yang berwarna menarik. Selain itu, wisatawan juga bisa melihat belibis sejenis angsa lokal yang hidup liar. Dia mengaku sudah beberapa kali ke Dieng. Namun baru kali ini merasakan sensasi naik kayak di Telaga Merdada. "Sebelumnya sudah beberapa kali mengunjungi Candi dan obyek wisata lain," ungkapnya. Awal naik ke kayak, dia merasa sedikit nerveous. Sebab kayak yang ditumpanginya sedikit oleng. namun begitu naik, dia langsung bisa mendayung. Aditya, wisatawan asal Banjarnegara, mengaku baru tahu ada obyek wisata baru. "Meskipun saya orang Banjarnegara, tapi baru tahu kalau ada wisata baru seperti ini," ujarnya. Pemandangan yang masih asri, menjadi bonus tersendiri bagi wisatawan. Ahmad M Fajar, pengelola wisata mengatakan pembukaan wisata baru ini tidak semata-mata bertujuan komersial. Namun juga bertujuan untuk melestarikan lingkungan. Sebelumnya, sedimentasi di telaga ini dalam tahap yang mengkhawatirkan. Padahal, air telaga sangat diperlukan untuk kelangsungan pertanian warga sekitar. Dengan dikembangkan menjadi obyek wisata, pengelola dan masyarakat sekitar bergotong-royong menyelematkan telaga dari tumpukan sedimen. "Kami memang ingin agar warga sekitar lebih peduli dengan kelestarian telaga," paparnya. Apalagi telaga yang tergenang air tinggal 20 persen dibandingkan tahun 60 an. Mengenai tarif, fajar mengatakan tarif kayak tunggal Rp 30 ribu. Sedangkan tandem Rp 50 ribu per setengah jam. Sedangkan pada week end tarif ditambah 15 ribu. (drn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: