Mahasiswa KKN Diminta Membantu Program Konservasi di Banjarnegara

Mahasiswa KKN Diminta Membantu Program Konservasi di Banjarnegara

BANJARNEGARA – Sebanyak 662 mahasiswa yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Banjarnegara diminta untuk ikut menyukseskan penghijauan dan konservasi. Mengingat sebagaian besar wilayah di Banjarnegara terancam bahaya tanah longsor. Mahasiswa-KKn-Diminta-Membantu-Program-Konservasi-di-Banjarnegara PRAKTEK LAPANGAN: Ratusan mahasiswa yang ingin melaksanakan KKn di Banjarnegara diterima Bupati Sutejo Slamet Utomo di Aula Abdi Praja, Rabu (27/7). Kepala Bappeda Banjarnegara Mulyanto mengatakan, mahasiswa yang berasal dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto ini akan melaksanakan kegiatannya selama 35 hari di lima kecamatan. Di antaranya, Kalibening, Wanayasa, Karangkobar, Banjarmangu dan Rakit. “Mereka tersebar di 51 Desa di lima kecamatan itu,” terangnya saat penerimaan KKN Mahasiswa KKK-Posdaya Universitas Jenderal Soedirman oleh Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo di Aula Abdi Praja, Rabu (27/7). Penempatan KKN di berbagai lokasi yang memiliki potensi sesuai dengan jurusan diharapkan mampu memberikan kontribusi kepada pemerintah berupa bantuan, dukungan dan masukan-masukan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya membantu pemberdayaan keluarga (Posdaya) . “Kontribusi mahasiswa ini diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat pedesaan khususnya di desa lokasi KKN,” jelasnya. Sementara itu, Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo meminta agar mahasiswa nantinya ikut menyukseskan program konservasi di Banjarnegara. Hal ini dinilai akan membantu Pemkab sebagai Kabupaten Konservasi. “Kabupaten Banjarnegara mayoritas wilayahnya merupakan pegunungan dan sangat rawan dengan bencana, bahkan beberapa wilayahnya merupakan zona merah sangat rawan bencana,” kata dia. Lebih lanjut Bupati Sutedjo mengatakan meski memiliki daerah yang rawan dengan bencana, namun Banjarnegara juga memiliki potensi yang yang melimpah, tidak hanya sektor pertanian , namun juga sektor pariwisata, pertambangan dan energi namun belum dimanfaatkan atau dikembangkan secara optimal. “Ini menjadi PR buat mahasiswa yang akan terjun di masyarakat untuk mensosialisasikan berbagai potensi dan kendala yang dihadapi kepada masyarakat,” lanjut Sutedjo. (uje)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: