Pengungsi Longsor Gumelem Bertambah, Bantuan Ambil Sendiri

Pengungsi Longsor Gumelem Bertambah, Bantuan Ambil Sendiri

IMG_7729 Empat Dusun di Gumelem Susah Ditembus BANJARNEGARA- Jumlah pengungsi akibat bencana longsor Gumelem terus bertambah. Selain itu,susahnya menembus medan ke lokasi bencana membuat bantuan tak maksimal didistribusikan. Warga sampai harus mengambilnya sendiri. Dua hari paska terjadinya longsor di Desa Gumelem Kulon Kecamatan Susukan, empat dusun masih terisolasi. Hal ini disebabkan karena jembatan yang menjadi satu-satu akses ke daerah tersebut putus total. Kepala Desa Gumelem Kulon, Arief Machbun mengatakan, bencana tanah longsor tidak hanya menyebabkan korban meninggal dunia namun juga terputusnya akses jalan. Dari tujuh jembatan rusak, empat diantaranya putus total. "Untuk yang tiga jembatan masih bisa dilalui meski sangat sulit,” kata dia Senin (20/6). Untuk distribusi bantuan, lanjut dia saat ini dibuka di posko di kantor balai desa Gumelem Kulon. Sedangkan distribusi ke lokasi bencana, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan warga setempat untuk mengambil di posko. "Karena medannya sulit, jadi kami sengaja meminta warga setempat untuk mengambil. Kalau mereka kan sudah biasa dengan medan seperti itu,” tuturnya. Di sisi lain, jumlah pengungsi akibat bencana tanah longsor bertambah menjadi 42 jiwa. Hal ini lantaran rumah yang ditinggali sebelumnya tidak layak. Penambahan ini kata dia, terdiri dari 11 jiwa dari 2 KK di RW 11. “Sebelumnya untuk pengungsi berjumlah 31 jiwa. Sekarang tambah 11 jiwa,” sebutnya. Salah satu dusun yang ikut terisolasi adalah dusun Trenggiling. Menurut Kadus setempat, Abdul Rozak akibat putusnya jambatan menyebabkan 75 kepala keluarga terisolir. Jembatan yang merupakan akses jalan satu-satunya terbawa banjir besar disertai bebatuan pada Sabtu petang menyusul turunnya hujan lebat saat itu. "Untuk keluar-masuk Dusun Trenggiling, para warga sangat kesulitan. Mereka harus memutar melintasi hutan dan tebing curam,” ungkapnya. Warga berharap segera ada penanganan dari pemerintah untuk membuat jembatan darurat agar warga dapat kembali beraktifitas normal. Sementara, bantuan untuk korban bencana di Gumelem kulon juga terus berdatangan. Namun karena terkendala disitribusi, hingga saat ini bantuan masih menumpuk di posko, baik posko PMI maupun posko BPBD yang berada di Balai desa setempat. (uje)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: