Senin, Dewan Interogasi PT Geo Dipa Energy (GDE)

Senin, Dewan Interogasi PT Geo Dipa Energy (GDE)

Senin,-Dewan-Interogasi-GDE Warga Takutkan Ledakan Susulan BANJARNEGARA - Senin (20/6), DPRD Banjarnegara menjadwalkan memanggil pihak PT Geo Dipa Energy (GDE) untuk meminta keterangan terkait meledaknya pipa HCE 30 A yang menewaskan satu orang. Namun sebelum memanggil pihak perusahaan, kemarin, Komisi III DPRD Banjarnegara melakukan sidak ke lokasi. "Untuk mengetahui secara langsung kondisi di lapangan," kata Ketua Komisi III DPRD Banjarnegara Agus Junaidi. Hingga kemarin, kata Agus, pipa bekas ledakan masih mengeluarkan suara. Namun tidak sekedar hari pertama paska ledakan. Percikan air dari sumur juga masih terus keluar hingga jarak 15 meteran. Sementara para petugas saat ini mulai membenarkan katup. Agus mengatakan, pihaknya akan meminta penjelasan gamblang terkait kronologi meledaknya pipa. Harapannya, ada evaluasi terhadap operasional pembangkit. "Agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi," katanya. Sementara itu, Camat Bawang Kabupaten Batang, Dwi Riyanto mengatakan akibat ledakan pipa, warga Dusun Rejasari Desa Pranten Kecamatan Bawang sempat mengungsi ke Desa/Kecamatan Bawang Kabupaten Batang. "Satu KK, suami istri dan anak. Kebetulan orang tuanya di Bawang," kata dia.Namun kini keluarga tersebut sudah kembali ke Desa Pranten Kecamatan Bawang. Dikatakannya warga Dusun Rejasari Desa Pranten sempat panik akibat ledakan awal pekan lalu. Pasalnya khawatir jika terjadi ledakan susulan. Untungngya kepanikan tidak berlarut-larut. Hal ini karena Pranten disiapkan menjadi desa tangguh bencana. Sejumlah pelatihanpun diberikan kepada warga jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam. "Warga Pranten adalah warga relokasi akibat bencana longsor. Mereka sudah terbiasa menghadapi bencana. Seperti ketika terjadi letusan Kawah Timbang, sekitar 1.500 warga mengungsi ke Pranten," katanya yang menyebut aktivitas warga sudah kembali normal. (drn/nun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: