Bupati Banjarnegara Minta Pedagang Tak Permainkan Harga

Bupati Banjarnegara Minta Pedagang Tak Permainkan Harga

foto-a BANJARNEGARA – Naiknya harga sejumlah komoditas kebutuhan pokok saat Bulan Ramadan, menjadi perhatian Bupati Banjarnegara, Sutedjo Slamet Utomo. Dia meminta agar para pedagang tidak menaikan harga terlalu tinggi. “Kami akan terus memantau harga kebutuhan pokok ini sampai hari raya Lebaran nanti,” ujarnya saat melakukan sidak ke pasar Kota Banjarnegara, Senin (6/6). Saat sidak, meski belum semuanya naik, namun beberapa sembako mengalami kenaikan harga. Misalnya harga ayam potong mengalami kenaikan dari biasanya Rp 30 ribu, kini naik menjadi Rp 32 ribu per kilogram. Sementara harga bawang, cabai, dan bawang putih belum mengalami kenaikan. “Meski sulit, namun jika ada kenaikan saya berharap tidak mengalami kenaikan yang signifikan. Bila terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok, akan secepatnya dilakukan operasi pasar, untuk menekan harga, sehingga jangan sampai harga itu melambung,” ujarnya. Sutedjo menegaskan, agar harga kebutuhan pokok bisa stabil, dirinya akan selalu berkordinasi dengan seluruh dinas terkait untuk memantau kondisi kelayakan bahan kebutuhan pokok yang beredar di pasaran. Sutedjo juga akan menyita barang dagangan pemilik toko swalayan jika kemudian hari ditemukan ada makanan atau minuman yang kadaluarsa ataupun mengandung formalin yang masih diperjual belikan. "Ini sudah kewajiban kami untuk memastikan masyarakat bebas dari makanan dan minuman yang mengandung zat kimia yang berbahaya untuk dikonsumsi,” tambahnya. Kepala UPT Wilayah Pasar I dan Pasar Kota Banjarnegara Edi Santoso mengatakan sampai saat ini hingga memasuki bulan ramadan belum menemukan adanya pedagang yang nakal dengan menaikan harga seanaknya, juga penimbung sembako. “Saat ini kondisi masih aman, kami akan terus memantau perkembangan di pasar terutama menjelang Idul Fitri nanti,” kata Edi. Sebelumnya, salah satu pedagang daging Sapi, Ahmad Sarono mengatakan, saat Bulan Ramadan harga daging Sapi tembus Rp 115 ribu per kilogram. Akibatnya, omzet pun menurun. Mengingat minat beli daging Sapi tidak seramai hari-hari sebelumnya. “Sebelum ada kenaikan harganya sekitar Rp 105 ribu. Tetapi karena ini mulai naik harganya, jadi pembeli pun berkurang,” ujarnya. (uje)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: