Nama DPT di Luar Daerah Banjarnegara Dicoret

Nama DPT di Luar Daerah Banjarnegara Dicoret

BANJARNEGARA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banjarnegara sepertinya benar-benar harus mengencangkan ikat pinggang perihal target partisipasi pemilih dalam Pilkada 2017 mendatang. Pasalnya, dengan anggaran sosialisasi yang minim, KPU menargetkan jumlah pemilih, 8 persen lebih banyak dibanding Pilpres. Nama DPT di Luar Daerah Banjarnegara Dicoret Untuk diketahui, saat pilpres partisipasi masyarakat sebanyak 69,8 persen. Untuk Pilkada 2017, KPU menargetkan 77 persen partisipasi masyarakat. Padahal, alokasi anggaran untuk sosialisasi /penyuluhan sebanyak Rp 897.400.000 atau 4,15 persen dari total jumlah anggaran sebesar Rp 21,6 miliar. “Mau tidak mau memang harus melakukan trobosan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2017 nanti,” kata ketua KPU Banjarnegara Gugus Risdaryanto saat uji publik anggaran pemilihan bupati dan waki bupati tahun 2017. Menurutnya, faktor penyebab rendahnya partisipasi masyarakat, lantaran banyak pemilih yang bekerja di luar daerah. Misalnya saja di Kecamatan Punggelan yang tercatat sebagai kecamatan terendah untuk partisipasi masyarakat di Pilpres lalu. “Di Punggelan memang banyak warganya yang bekerja di luar daerah. Nah saat tiba pencoblosan tidak pulang,” ungkapnya. Melihat kondisi ini, Gugus mengatakan pihaknya akan menyasar daerah-daerah pinggiran untuk melakukan sosialisasi. Namun agar tepat sasaran, sosialisasi ini dilakukan sesuai karakter masing-masing daerah. Misalnya saja, dengan pengajian, pemutaran film atau cara lainnya. “Khusus untuk daerah yang pemilihnya banyak merantau, kami berencana untuk mencoret orang tersebut dari daftar pemilih jika dipastikan tidak pulang saat Pilkada. Misalnya yang tengah berada di Korea atau di daerah-daerah yang jauh. Tentunya jika diizinkan oleh anggota keluarganya. Toh kalau nantinya pulang bisa menggunakan KTP-nya,” papar Gugus. Selain itu, untuk pendataan, nantinya KPU akan mencatat pemilih yang tidak melakukan haknya. Menurutnya, hal tersebut penting dilakukan untuk bahan evaluasi. “Apakah karena sakit, merantau atau hal lain harus diketahui,” imbuhnay. (uje/nun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: