Warga Nekat Gunakan Jalur Berbahaya

Warga Nekat Gunakan Jalur Berbahaya

BANJARNEGARA - Meskipun dilarang, warga Clapar tetap menggunakan "jalan alternatif" yang mereka buat di lokasi yang terkena bencana. Padahal, BPBD Banjarnegara bersama dengan TNI, Polri dan relawan telah membuatkan jalan alternatif. FOTO AxKepala BPBD Banjarnegara, Catur Subandrio menyayangkan hal ini. "Kami tidak merekomendasikan warga menggunakan jalan tersebut. Sebab kondisi tanahnya labil dan berbahaya," ungkapnya. Memang jalan baru yang dibuat oleh warga ini lebih dekat dibandingan dengan jalur alternatif yang dibuat BPBD. Catur mengingatkan, jalur yang dibuat oleh warga ini berbahaya. Sebab berdasarkan kajian Badan Geologi, struktur tanahnya labil dan berpotensi menimbulkan bencana susulan. Warga memilih jalur tersebut lantaran bisa memangkas waktu tempuh. Jika melewati jalur alternatif melalui Sinenjer yang dibuat BPBD, akan menempuh jarak 1,3 kilometer. Namun lebih aman dibandingkan dengan menggunakan jalur yang digunakan oleh warga. Memang, jalur alternatif yang disiapkan oleh BPBD maupun warga sama-sama belum bisa dilewati kendaraan roda empat. Penyebabnya, jalan tidak bisa dibuat lebar karena melewati gang antar rumah penduduk. Sementara, pengalihan jalur melalui Larangan - Limbangan belum terealisasi. "Pembangunannya bukan menggunakan dana darurat untuk bencana. Sehingga harus melalui proses lelang sebagaimana proyek lainnya," jelas Catur. Untuk menyambung jalur baru ini, BPBD Banjarnegara tengah mengajukan hibah jembatan bailey ke BNPB. (drn/nun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: