Proyek Putus Kontrak Sumbang Silpa

Proyek Putus Kontrak Sumbang Silpa

BANJARNEGARA - Sisa Lebih Tahun Anggaran (Silpa) 2015 yang hampir mencapai Rp 400 miliar disebabkan beberapa hal. Di sektor infrastruktur, Silpa disebabkan kesulitan bahan baku dan cuaca. Ketua Aliansi Parlemen Jalanan, Setyo Bangun Suharto mengatakan minimnya pasokan bahan baku, menyebabkan suplier mengharuskan pembayaran cash. Padahal tidak semua kontraktor pemenang tender memiliki uang yang cukup untuk membayar secara kontan.  Selain itu, minimnya jumlah alat berat juga membuat pekerjaan terhambat.  Akibatnya, membuat proyek tidak selesai dan putus kontrak dan menambah Silpa. TENGAH2xDikatakannya, kesulitan bahan baku ini tidak hanya dialami Banjarnegara saja. Namun juga dialami oleh kabupaten/kota lainnya. "Kedua dari sisi perencanaan. Di Banjarnegara tidak ada perusahaan konsultan.  Perencanaan ini dipihakketigakan," terangnya. Karena tidak ada konsultan lokal, membuat perencanaan dibuat oleh perusahaan dari luar daerah. Padahal, konsultan tersebut juga menggarap perencanaan di daerah lain. Menurut dia, Banjarnegara tidak bisa disamakan dengan kabupaten lain. Sebab Banjarnegara merupakan wlayah rawan bencana. Sehingga tiap tahun selalu ada infrastruktur yang rusak. "Hubungannya dengan perencanaan karena tidak ada konsultan maka kesulitan membuat perencanaan. Sehingga menghambat penyerapan anggaran," lanjutnya. (drn/nun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: