Sabet Berbagai Juara Nasional, Dapat Umrah Gratis

Sabet Berbagai Juara Nasional, Dapat Umrah Gratis

Kisah Novi Indriyastuti, Pelajar Difabel dengan Segudang Prestasi Mempunyai sedikit kekurangan fisik bukan berarti akhir dari segalanya. Novi Indriyastuti buktinya. Kendati mempunyai kekurangan dalam penglihatan, dia mampu  menjadi juara satu lomba menyanyi dan matematika tingkat nasional. PUJI HARTONO, Banjarnegara Sekilas, Novi Indriyastuti tidak ada bedanya dengan siswa SMA Negeri 1 Wanadadi lainnya. Meski siswi yang saat ini duduk di kelas XII IPA merupakan anak berkebutuhan khusus (ABK), namun ia tetap mengikuti pelajaran seperti siswa lainnya. Meski demikian, kemampuannya menangkap mata pelajaran yang disampaikan guru-guru sudah tidak diragukan lagi. Ya, putri pasangan Suroso dan Sumarmi ini terus mempertahankan rangking satu pararel di SMA Negeri 1 Wanadadi. Tidak hanya itu, pada 2014 misalnya. Novi sukses menyabet dua lomba tingkat nasional yang diikutinya. Yakni olimpiade mata pelajaran matematika serta lomba menyanyi yang juga tingkat nasional. Tak heran jika siswi yang merupakan warga Desa Kecepit RT 2 RW 2, Kecamatan Punggelan ini mendapatkan berbagai tawaran. Salah satunya dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo Fakultas Matematika. Tawaran ini datang setelah salah satu dosen di fakultas tersebut terkagum-kagum dengan kemampuan Novi saat mengikuti olimpiade. “Rencana kalau sudah lulus dari SMA mau melanjutkan ke UNS,” tuturnya usai mengikuti pelajaran akhir pekan lalu. Tidak berhenti di situ, suaranya yang bagus juga mengantarkannya pergi ke tanah suci. Setelah memenangkan festival lomba seni nasional 2014 lalu, ia berkesempatan mengisi sebuah acara di Jogjakarta. Di sana, juga disaksikan oleh salah satu tokoh nasional yang juga mantan ketua MPR Prof. Dr. H. Amien Rais. Rupanya, kemerduan suaranya membuat Prof. Dr. H. Amien Rais ingin memberikannya hadiah berangkat umrah. Novi dijadwalkan berangkat ke Jogjakarta terlebih dahulu pada Jumat (18/3) dengan ditemani Kepala SMA Negeri 1 Wanadadi Drs A Junaidi Abdullah MM. Novi mengaku, apa yang telah ia dapatkan selama ini hasil dari belajar yang dilakukan rutin setiap harinya. Namun saat ditanya cara belajar yang efektif, menurutnya melakukan seperti yang lainnya. Hanya saja harus konsisten. “Bagi saya, belajar memang sudah menjadi rutinitas. Kalau untuk menyanyi, saya juga tidak mengikuti les-les, hanya belajar di sekolah. Kebetulan ada guru yang bisa mengajarkan menyanyi,” tuturnya. Kepala SMAN 1 Wanadadi Drs A Junaidi Abdullah MM menambahkan saat ini memang sekolah tempat ia mengabdi dipercaya sebagai sekolah inklusi. Kini, kata dia sedikitnya ada lima siswa ABK yang menjadi siswa SMAN 1 Wanadadi. “Untuk proses belajar mengajar tetap diikut sertakan dengan siswa lainnya. Yang terpenting gurunya harus pintar dalam menyampaikan mata pelajaran,” ujarnya. Kedepan, lanjut Junaidi, pihaknya akan terus menambahkan beberapa sarana prasaran yang ramah untuk ABK. (*/nun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: