Penderita DBD Terus Bertambah

Penderita DBD Terus Bertambah

[caption id="attachment_101996" align="aligncenter" width="100%"] Ilustrasi[/caption] BANJARNEGARA - Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Banjarnegara masih terus bertambah. Hingga kini Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara terus melakukan pemutahiran data. Kepala Seksi Pengendalian Penyakit dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (P2PKLN)  DKK Banjarnegara, Aep Kusuma  mengatakan berdasarkan data terakhir, jumlah penderita DBD sebanyak 272 orang. Terdiri dari 168 penderita DHF, 103 DF dan 1 DSS. "Data ini data per Jumat tanggal 11 Maret," kata dia. Hingga kini pihaknya masih terus melakukan verifikasi dan entry data dari laporan rumah sakit. "Laporan tadi di RS  Emanuel pasien pulang. Di PKU Muhammadiyah sudah kosong. Di RSI masih ada tujuh orang yang dirawat dan di RSUD informasinya masih ada pasien yang dirawat," terangnya. Dijelaskannya, berdasarkan data terakhir Kecamatan Bawang dan kota merupakan wilayah dengan jumlah penderita terbanyak. Dengan jumlah penderita DHF sebanyak 47 orang dan 27 penderita DF. Sedangkan di kecamatan kota, terdata 31 orang terjangkit DF dan 45 DHF. "Kita belum bisa memastikan jumlahnya, karena data belum final," ucapnya. Sementara  laporan rumah sakit masih perlu diverifikasi. Sebab sebagian data pasien tidak dilengkapi alamat. Verifikasi ini dilakukan agar tidak ada pasien yang dientri dua kali. Aep menambahkan selama ini masyarakat masih menganggap fogging adalah cara efektif untuk memberantas DBD. Padahal, anggapan tersebut keliru. Sebab jika terlalu sering difogging, nyamuk menjadi resisten. Selain membahayakan bagi manusia. "Sebenarnya memberantas DBD itu mudah. Kuncinya Pemberantasan Saranng Nyamuk dan pemantauan jentik," ucapnya. Langkah ini telah dilakukan oleh Kota Semarang dan Bali. Kedua wilayah tersebut masuk pada 2010 masuk kota besar dengan kasus DBD tertinggi di Indonesia. Namun kini menurun drastis. "Mereka menerapkan zero fogging atau sebisa mungkin tanpa fogging. Tapi mengutamakan PSN dan pemantauan jentik," tutupnya. (drn/nun) (drn/)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: