Bangga Menggunakan Bahasa Ngapak

Bangga Menggunakan Bahasa Ngapak

BERPRESTASI Sekar Antik Larasati Pemenang Lomba Mendongeng se Jawa Tengah pose bersama guru-gurunya.Mengenal Sekar Antik Larasati, Pemenang Lomba Mendongeng se Jawa Tengah Di usianya yang baru menginjak 17 tahun, Sekar Antik Larasati telah banyak mengukir prestasi di berbagi bidang. Salah satunya dengan mempopulerkan identias Banjarnegara PUJI HARTONO, Banjarnegara Siang itu, suasana lobi SMA Negeri 1 Wanadadi terlihat lengang, sepi dan tidak terlihat ada aktivitas yang berarti. Hanya beberapa guru dan siswa yang lalu-lalang. Maklum jam pelajaran masih berlangsung, semuanya masih berkutat dengan buku di kelasnya masing-masing. Namun, suasana lobi SMA Negeri 1 Wanadadi seketika pecah setelah salah satu siswanya Sekar Antik Larasati mulai duduk di lobi dengan ditemani guru pembimbingnya, Irianti. Lincah, ceras dan penuh keceriaan. Kesan itulah yang ditangkap dari sosok Sekar, siswa multi talent yang telah memenangkan beberapa kejuaraan. Terakhir, siswa kelas XII IPA 2 ini menjadi juara III lomba mendongeng tingkat provinsi Jawa Tengah 25 Februari 2016 lalu. “Lomba mendongeng itu diikuti 38 peserta dari berbagai kabupaten di Jawa Tengah yang diadakan di Semarang,” tutur remaja 17 tahun itu. Dalam lomba yang digelar dalam rangka memperingati ‘Hari Bahasa Ibu Internasional’ yang jatuh pada tanggal 20 Februari itu, Sekar menceritakan terjadinya Sungai Serayu. Uniknya, dalam menyampaikan cerita ini, Sekar tidak memakai bahasa Indonesia, namun bahasa Banyumasan. Perempuan yang hobi sejarah ini mengaku sempat menjadi bahan tertawaan saat lomba mendongeng dengan menggunakan bahasa Banyumasan atau ‘bahasa ngapak’.  “Awalnya memang sempat tidak pede karena menggunakan bahasa Banyumasan. Tetapi akhirnya saya cuek aja. Dan benar, saya menjadi juara III,” kata Sekar yang pernah mengikuti lomba karya tulis  regional Jawa – Bali itu. Baginya, dengan menggunakan Bahasa Banyumasan ini dimaksudkan agar bahasa yang digunakan warga Banjarnegara setiap hari ini lebih dikenal luas. Selain itu, cerita yang diangkatnya bukanlah cerita-cerita yang telah popular. Ia sengaja megangkat asal-usul Sungai Serayu yang menjadi ciri khas Kabupaten Banjarnegara. “Kalau bukan kita siapa lagi. Dan kebetulan saya suka pelajaran sejarah dan suka mendongeng, makanya saya semangat,” ujarnya sambil tertawa. Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Wanadadi Drs A Junaidi Abdullah MM menambahkan pentingnya bahasa daerah sebagai identitas. Untuk itu, selain harus menguasai bahasa Indonesia, bahasa Inggris juga harus melestarikan bahasa daerah. “Jika bahasa inggris untuk menghadapi era globalisasi, bahasa daerah sebagai warisan budaya,” pesannya singkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: