Budayakan Melati Harum

Budayakan Melati Harum

SOSOKxHalaman rumah tidak boleh dibiarkan menganggur. Sebab meskipun tidak terlalu luas, jika ditekuni halaman bisa menghasilkan sayur mayur, buah-buahan maupun tanaman obat. Hal inilah yang sering disosialisasikan Ketua Tim Penggerak PKK Banjarnegara, Sri Haryati Sutedjo. Dia berharap agar program memanfaatkan lahan tidur halaman rumah (melati harum) menjadi budaya bagi masyarakat. Melalui sosialisasi kepada ibu-ibu PKK di tiap desa bisa ikut mendukung program tersebut, sebab melalui melati harus tersebut selain menjadikan lahan yang kosong menjadi lahan yang hijau dan segar, dengan melati harum akan membawa manfaat secara ekonomi. "Tidak usah berfikir hasilnya dijual. Paling tidak bisa dimanfaatkan sendiri untuk menghemat uang belanja," kata dia. Selain itu, sayur atau buah yang dihasilkan lebih sehat. Sebab penggunaan pestisidanya bisa dikurangi. Bahkan bisa tanpa menggunakan pestisida sama sekali. Sehingga menjadi sayur atau buah organik. Program melati harum ini bermuara kepada mawar biru. Program yang merupakan akronim dari mangan wareg bisa turu yang berarti kecukupan sandang, pangan dan papan ini merupakan program unggulan bupati yang tak lain suaminya. "Sesuai arahan bapak bupati, kita harus menjadi contoh. Oleh karena itu saya menanam tanaman yang berguna di halaman rumah sendiri dan di rumah dinas, ada cabai, terung, tomat dan tanaman sayuran lainnya. Tidak harus di halaman yang luas. Sesempit apapun halaman kita jangan sampai ada halaman yang kosong,” lanjutnya. (drn/nun) (drn/)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: