Pertama Digelar, UNP Sepi Peminat

Pertama Digelar, UNP Sepi Peminat

foto A-SMA (2)BANAJRNEGARA – Pelaksanaan Ujian Nasional Perbaikan (UNP) untuk peserta UN SMA sederajat tahun 2015 di Banjarnegara sepi. Hari pertama, Senin (22/2) kemarin, tidak ada peserta yang mengikuti UNP untuk mata pelajaran bahasa Indonesia. Proktor pelaksanaan UNP di SMK negeri 1 Bawang Fauzan Mahanani mengatakan, dari total 32 siswa yang mendaftar hanya empat yang dipastikan mengikuti UNP. Yakni tiga siswa dari SMAN Klampok serta satu siswa dari SMK HKTI. “Memang hanya empat siswa yang melakukan daftar ulang. Dan keempat siswa tersebut tidak ada yang mengulang untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia,” terangnya saat ditemui di ruang ujian perbaikan, kemarin. Lebih lanjut, ia menerangkan dalam UNP tersebut siswa tidak harus mengikuti semua mata pelajaran. Hanya mata pelajaran yang ingin diperbaiki. Dari empat siswa tersebut, dua diantaranya memperbaiki mata pelajaran matematika yang dijadwalkan hari ini (23/2), kimia serta teori kejuruan. Namun demikian, Fauzan menegaskan jika nantinya siswa yang tidak melakukan daftar ulang ingin mengikuti ujian, mereka tetap bisa mengikuti. Saat ini, kata dia semua fasilitas UNP sudah disiapkan bahkan untuk 32 peserta. “Meski tidak melakukan daftar ulang tetap kami layani untuk mengikuti UNP,” tambahnya. Sementara itu, , Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dindikpora) Banjarnegara Bambang Budi Setiono menjelaskan UNP tersebut dilakukan bagi siswa yang nilainya dibawah 55 dan ingin memperbaiki. Namun dirinya mengaku tidak mengetahui persis kenapa banyak yang tidak melakukan daftar ulang. “Untuk UNP mendaftarnya melalui online. Sehingga kami tidak bisa memantau siswa dari mana saja,” tuturnya. Menurutnya, sedikitnya peserta UNP di Banjarnegara karena banyak siswa yang ingin memperbaiki nilai Unasnya di tempat mereka kuliah. Seperti misalnya UNP di Semarang jumlah pesertanya justru membludak. “Bahkan di Semarang sampai menambah ruangan karena banyak yang kuliah di kota tersebut,” kata dia. Mengenai nilai UNP, Bambang menambahkan tetap akan diambil yang lebih tinggi antara UNP dan Unas tahun 2015 lalu. Namun, untuk menggikuti UNP tidak boleh ada paksaan dari sekolah. “Ini memang sifatnya tidak wajib. Tetapi untuk pelaksanaan UNP tahun ini akan digelar sekitar bulan Oktober,” pungkasnya. (uje/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: