Ratusan Pelajar Bersaing di Olimpiade Sains
[caption id="attachment_99371" align="aligncenter" width="100%"] FOKUS: Peserta Olimpiade Sains saat mengerjakan soal di Politeknik, kemarin (18/2).[/caption] BANJARNEGARA- Ratusan pelajar tingkat SMA/SMK/MA beradu ilmu sains tingkat Kabupaten Banjarnegara, Kamis (18/2). Kegiatan yang rutin digelar setiap tahunnya ini melombakan sembilan mata pelajaran untuk SMA/MA serta lima mata pelajaran untuk pelajar SMK. Kasi Kesiswaan Sekolah Menengah Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dindikpora) Suhardi mengatakan olimpiade yang digelar di politeknik ini dibagi menjadi dua katagori. Yakni, olimpiade sains kabupaten (OSK) untuk SMA/MA serta olimpiade sains terapan untuk SMK. Tiap sekolah, kata dia diwakili oleh dua sampai siswa terbaik untuk masing-masing bidang lomba sains. “Untuk SMA dan MA diwakili tiga siswa sedangkan SMK dua siswa,” ujarnya disela-sela kegiatan, kemarin. Tahun ini, lanjutnya olimpiade sains ini diikuti 359 dari SMA dan MA serta 144 siswa dari SMK. Nantinya tim penilai akan meranking 105 peserta olimpiade sains terbaik yang akan diberikan penghargaan. Namun, yang akan mewakili Kabupaten Banjarnegara untuk mengikuiti olimpiade sains provinsi (OSP) hanya terbaik pertama. “Untuk SMA/MA tim penilai dan pembuat soal dari provinsi Jawa Tengah. Namun untuk tingkat SMK dari Karisidenan Banyumas,” lanjutnya. Uniknya, dalam olimpiade ini juga diikuti dua siswa jenjang SMP untuk mata pelajaran Biologi. Mereka meruapan siswa dari SMP negeri 2 Rakit. “Sebenernya boleh-boleh saja kalau diikuti pelajar tingkat SMP. Tetapi memang standart soalnya tetap tingkat SMA,” tambah Suhardi Kepala Dindikpora Noor Tamami menambahkan, kegiatan ini selain untuk menjaring siswa-siswa berprestasi di Banjarnegara, juga untuk melihat seberapa jauh pendidikan di sekolah masing-masing. Meski yang menjadi peserta olimpiade merupakan siswa terbaik, namun untuk siswa yang menempati ranking bawah harus mendapat perhatian. “Kalau yang terbaik harus difasilitasi agar menjadi lebih baik, namun yang rankingnya masih di bawah meskipun sudah bagus harus ada perhatian baik kepada siswanya maupun pada gurunya,” kata dia. Selain itu, pihaknya juga berharap, dengan digelarnya olimpiade mampu melatih siswa kejujuran serta membiasakan siswa untuk berkompetisi. Menurut Tamami hal ini dibutuhkan untuk menghadapi persaingan di jenjang-jengjang berikutnya. “Seperti misalnya persaingan di dunia kerja nanti,” pungkasnya. (uje)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: