Negara Bupati Siap Tagih Janji Menpan
BANJARNEGARA – Pemerintah Kabupaten (Pembak) Banjarnegara member dukungan penuh perihal tuntutan honorer Katagori 2 (K2) menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Bahkan, jika aksi yang dijadwalkan digelar hari ini (10/2) di Istana Negara masih terpental, Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo akan mengirim surat untuk menagih janji yang telah disepakati pada September 2015 lalu. Seperti diketahui, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Crisnandi menjanjikan akan mengangkat honorer K2 secara bertahap hingga tahun 2019. “Nanti kalau masih saja terpental, kami akan mengirimkan surat untuk menagih janji Menpan RB. Karena memang kenyataannya sudah ada kesepakatan,” ujar Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo saat melepas 512 honorer K2 Banjarnegara di Pandapa, Rabu (9/2). Namun demikian, dirinya berharap agar dengan adanya upaya honorer K2 kali ini pemerintah pusat bisa menindaklanjuti. Terlebih jika melihat lamanya moratorium PNS dan banyaknya pegawai yang pensiun Banjarnegara memang membutuhkan tenaga. Sebab, perekrutan CPNS beberapa waktu lalu belum memenuhi kuota atau kebutuhan tenaga yang ada. “Kami tidak berbicara keinginan, tetapi melihat kebutuhan seperti di jenjang SMP atau SMA yang harus mempunyai guru mata pelajaran,” lanjutnya. Sementara, Ketua PGRI Banjarnegara, Kirman berharap ada formulasi bagi pemerintah yang memungkinkan agar pengangkatan para abdi negara non PNS ini menjadi kenyataan. Mengingat saat ini kebutuhan tenaga guru di berbagai sekolah memang mendesak. “Kami berharap, audensi yang akan dilakukan besok (hari ini) tidak ada yang kecewa,” ucapnya singkat. Sebelumnya diberitakan 512 honorer K2 asal Banjarnegara ikut menyerbu Istana Negara bersama puluhan ribu honorer K2 se Indonesia. Koordinator honorer K2 Banjarnegara Budi Hardianti mengatakan aksi ini menyusul tidak konsistennya Menpan RB. "Ternyata pada bulan Januari 2016 lalu, Menpan RB telah mengingkari janjinya sendiri dengan alasan tidak ada regulasi dan tidak mau membebani anggaran," tuturnya saat dihubungi, Senin (8/2). "Pokoknya harus ketemu dengan presiden Jokowi. Kami berangkat dari alun-alun Banjarnegara besok (hari ini) jam 3 sore dengan menggunakan 13 bus," terangnya. (uje/nun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: