Bisnis Salak Mulai Meredup

Bisnis Salak Mulai Meredup

BANJARNEGARA - Tanaman salak dinilai mulai kurang menjanjikan. Terutama saat musim buah lainnya tiba. Persaingan dengan buah lain, menyebabkan harga salak menjadi anjlok. Ketua Kelompok Tani Mangulir Budi Dusun Dirun Desa Singamerta Kecamatan Sigaluh, Trisno Winoto mengatakan di wilayahnya terdapat berbagai macam buah. Antara lain, salak, durian, duku dan manggis. Namun buah-buahan tersebut belum bisa memberikan manfaat ekonomi secara maksimal. Durian hanya berbuah satu kali dalam setahun. Demikian pula dengan duku dan manggis, tidak bisa menjadi tumpuan penghasilan. Oleh karena itu, petani berharap adanya tanaman lainya sebagai pengganti salak. “Beberapa waktu lalu kami telah melakukan survei tamanan alternatif penganti salak, dan kelompok kami  sudah membidik tanaman alpukat varieras miki. Alpukat jenis ini bisa berbuah atau berproduksi dalam dua atau tiga tahun sejak awal tanam, hal ini sangat membantu kami sebagai petani yang mengandalkan pertanian sebagai penghasilan utama kami” urainya. Menanggapi permintaan kelompok tani, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Bajarnegara, Singgih Haryono mengatakan  minat petani untuk menanam alpukat miki bisa menjadi dasar untuk memberikan bantuan stimulan. Bantuan bisa diberikan dalam bentuk bibit dan pembinaan kelompok tani. Singih juga berharap keanekaragaman tanaman yang menghasilkan akan semakin meningkatkan kesejahteraan petani. “Harapan kami dengan adanya tanaman alternatif akan semakin meningkatkan kesejahteraan bagi petani,” lanjutnya. (drn/nun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: