Bandel, Bantuan PKH Terancam Hangus

Bandel, Bantuan PKH Terancam Hangus

BANJARNEGARA – Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) diminta untuk memaksimalkan bantuan dana tersebut. Pasalnya, jika penerima PKH terbukti membandel, maka pencairan bantuan yang berasal dari pemerintah pusat itu akan dipotong. Kepala Bidang Rehabilitasi dan Asistensi Sosial Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Banjarnegara, Veronica Tri Chandra mengatakan pemotongan berlaku dari 10 persen hingga 100 persen. Hal ini diperuntukkan jika salah satu penerima PKH tidak aktif mengikuti pemeriksaan kesehatan atau kegiatan belajar mengajar di sekolah. “PKH ini menangani bidang kesehatan, pendidikan, ibu hamil dan balita bagi warga miskin. Tetapi kalau misalnya penerima PKH untuk pendidikan tidak rajin sekolah dengan alasan yang tidak jelas, maka saat pencairan bantuan akan dipotong. Begitu juga untuk bidang kesehatan, kalau tidak rajin periksa bantuannya akan dipotong,” terangnya, Kamis (21/1). Ia merinci pemotongan ini dilakukan berdasarkan data yang diupdate per tiga bulan oleh petugas PKH. Yakni jika terbukti membandel salama satu bulan maka akan dipotong 10 persen, jika sampai dua bulan akan dipotong 20 persen sedangkan tiga bulan akan dipotong 100 persen. Dirinya tak memungkiri jika selama ini masih terdapat beberapa penerima PKH yang membandel. Seperti siswa yang terbukti sering membolos. Namun Veronica menegaskan pemotongan ini dilakukan agar bantuan tersebut tepat sasaran. “Sampai saat ini belum ditemukan penerima PKH yang dipotong hingga 100 persen. Paling 10 persen yakni siswa SD atau SMP yang terbukti sering bolos. Tetapi mislanya ada yang dipotong 100 persen, hal itu tidak serta merta orang yang bersangkutan dicoret dari penerima PKH. Asal bisa memperbaiki perilaku akan cair penuh lagi,” paparnya. Lebih jauh, Veronica menjelaskan di tahun 2015 terdapat 28 620 KK di Banjarnegara yang menerima bantuan PKH. Sedangkan untuk tahun 2016, baru diusulkan sebanyak 29.000 KK. “Biasanya pertengahan tahun, baru ada konfirmasi dari pusat,” ujarnya. Saat disinggung terkait data Penyandang Masalah Kesejahteraan Social (PKMS) di Banjarnegara, ia menuturkan di tahun 2014 sebanyak 98631 KK. Setelah verifikasi di tahun 2015 jumlah PKMS menjadi 91434 KK. “Jumlahnya menurun setelah diverifikasi,” pungkasnya (uje) Data Penerima PKH di tahun 2015 Ibu hamil        613 Balita        10669 Apras        819 SD        19364 SMP        8883 SMA        2790

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: