850 KK Terancam Rawan Pangan

850 KK Terancam Rawan Pangan

[caption id="attachment_93809" align="aligncenter" width="100%"] BANTUAN : Bantuan beras premium dari provinsi untuk kecamatan yang dilanda puso, sebagian belum diambil dan masih disimpan di gudang KKP[/caption] Karangkobar Menolak Bantuan BANJARNEGARA - Puso yang terjadi pada akhir 2015 mengakibatkan sejumlah wilayah di Banjarnegara terancam rawan pangan. Dari data KKP Banjarnegara, setidaknya ada delapan kecamatan dengan 850 KK yang mengalmi puso akhir tahun kemarin. Diantaranya Kalibening 100 KK, Pandanarum 150 KK, susukan 150 KK, Mandiraja 100 KK, Pagedongan 50 KK, Karangkobar 100 KK, Wanayasa 100 KK dan Pagentan 100 KK. Guna menaggulangi masalah tersebut, Badan Pengembangan Cadangan Pangan Provinsi Jateng sudah menggelontorkan bantuan beras premium ke daerah tersebut. Namun, saat sampai di gudang Kantor Ketahanan Pangan, perwakilan dari Kecamatan Karangkobar justru menolah bantuan beras tersebut. Kepala Seksi Ketersediaan dan Distribusi Pangan KKP Banjarnegara, Muhammad Riyanto mengatakan penolakan ini disampaikan oleh koordinator dan perwakilan dari kecamatan. Padahal data dari pengamat hama, wilayah Karangkobar termasuk dalam delapan kecamatan yang mengalami puso. Dikatakannya, beras yang diajukan ke provinsi ini sebanyak 10 ton. Perhitungannya jumlah jiwa dalam satu KK x  0,3 kilogram x 14 hari dan luas lahan padi yang terkena puso. "Kita break down luas lahan padi yang puso dan jumlah KK yang terkena dampaknya. Hasilnya itu," paparnya. Namun yang disetujui sebanyak  8.150 kilogram. Sebab kemampuan satu armada truk untuk satu kali pengiriman hanya sejumlah itu. "Demi efesiensi. Tahun depan kalau kita ngajukan lagi jangan 10 ton tapi 16,3 ton," paparnya. Karena warga Karangkobar menolak, maka beras yang dikemas masing-masing lima kilogram ini dialihkan ke Kecamatan Susukan. "Seluruhnya dialihkan ke Susukan. Karena di wilayah tersebut yang butuh banyak banget," jelasnya. Dikatakannya, oleh BPCP beras tersebut diantar sampai ke lokasi. Namun karena penerima di wilayah Banjarnegara terpencar, beras didrop di KKP. Selanjutnya, pengiriman ke lokasi ditanggung dengan sistem iuran dari para penerima. Hingga kemarin, belum seluruh beras diambil. "Beras yang belum diambil ini yaitu milik Kecamatan Wanayasa," lanjutnya. (drn/nun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: