Sekolah Kembali ke Enam Hari

Sekolah Kembali ke Enam Hari

[caption id="attachment_93590" align="aligncenter" width="100%"] GANTI KEBIJKAN: Beberapa siswa SMA Negeri 1 Banjarnegara tengah bersantai di halaman kelas di hari pertama masuk sekolah[/caption] BANJARNEGARA – Penerapan kebijakan lima hari sekolah di Banjarnegara satu-persatu mulai berguguran. Salah satunya di SMA Negeri 1 Banjarnegara yang mulai awal semester ini, Senin (4/1) kembali ke enam hari sekolah. Pasalnya, kebijakan sebagai tindak lanjut Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Tengah nomor 420/006/2015 tentang penyelenggaraan pendidikan ini dipandang terlalu dipaksakan untuk sekolah-sekolah di Banjarnegara. Waka Kurikulum SMA Negeri 1 Banjarnegara Sri Purwanti mengaku setelah menerapkan lima hari sekolah selama satu semester ini pihaknya banyak menerima keluhan baik dari siswa maupun orangtua siswa. Salah satunya karena terkendala transportasi siswa. “Saat lima hari kerja, jam sekolah hari Senin sampai Kamis selesai pukul empat sore. Hari Jumat  pukul dua siang. Jadi banyak siswa yang kesusahan pulang karena kehabisan angkutan. Akhirnya orangtua menjemput,” ungkap Sri saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (4/1). Selain itu, lanjutnya jam sekolah yang sampai sore membuat kosentrasi siswa berkurang. Terutama untuk jam pelajaran terakhir. Menurutnya, karena factor badan yang lelah, sehingga banyak siswa mengantuk. “Sebagai guru saya memaklumi saat melihat siswa mengantuk. Meski informasi dari orangtua siswa, anak langsung tidur saat tiba di rumah,” kata dia. Namun, saat disinggung perihal dampak lima hari sekolah ke prestasi siswa, Sri menuturkan tidak terlalu berdampak signifikan. Menurutnya, prestasi anak bergantung pada semangat dari anak itu sendiri. “Untuk rekap nilai anak belum saya lihat. Tetapi siswa yang biasanya berprestasi tetap mendapat nilai yang bagus,” imbuhnya. Sementara itu, Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dindikpora) Banjarnegara Bambang Budi Setiono mengaku sudah menyampaikan perihal kembalinya ke enam hari sekolah ke Pemprov Jawa Tengah. Menurutnya, penerapakan kebijakan lima hari sekolah memang belum pas jika diterapkan saat ini di Banjarnegara. “Itu kan bentuknya himbauan dari Gubernur Jawa Tengah. Jadi kalau balik ke enam hari sekolah tidak apa-apa,” kata dia. Di Banjarnegara, dari 13 SMA baik negeri maupun swasta, 11 diantaranya mencoba menerapkan lima hari sekolah. Namun, dirinya belum mengecek berapa sekolah yang sudah kembali ke enam hari sekolah. “Kalau SMK malah sudah ada yang kembali ke enam hari sekolah sejak sekotar bulan Oktober 2015 kemarin,” tambahnya. (uje)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: