Pertamina Libatkan Perwira Muda Membangun Sistem Energi Berkelanjutan
UPSKILLING : PT KPI Unit Cilacap menggelar kegiatan bertema penghematan energi diantaranya Akreditasi Boiler & Furnace Optimization (BFO). CILACAP - Berbagai kompetisi internal diselenggarakan oleh Pertamina untuk memperingati bulan energi tahun 2021 yang diadakan selama bulan November. Mengusung tema 'Save Energy & Reduce Loss for Cost Optimization' fungsi Energy Conservation Loss Control (ECLC) Refinery Unit (RU) IV - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap didaulat panitia, untuk menggelar kegiatan bertema penghematan energi diantaranya Akreditasi Boiler & Furnace Optimization (BFO). Akreditasi digelar di Gedung Patra Graha pada Rabu, (2/12/2021) diikuti 50 orang operator pemula/ pekerja muda fungsi produksi. Kegiatan ini bertujuan mengetahui sejauh mana langkah peningkatan kinerja operasi Boiler dan Furnace secara berkesinambungan, baik dari sisi safety, lingkungan hidup, keandalan, serta efisiensi energi. Cecep Supriyatna, Area Manager Communication, Relations & CSR RU IV Cilacap - PT KPI mengatakan upskilling dan akreditasi BFO ini selaras dengan visi Pertamina menuju perusahaan standar kelas dunia. "Ini upaya membangun sistem manajemen energi yang dikelola secara profesional dan berkelanjutan melibatkan pekerja muda," kata Cecep. Senada, Jaka Iwan Ismantoro selaku Section Head ECLC RU IV Cilacap PT KPI menyatakan melalui kegiatan ini diharapkan para operator kilang dari fungsi operasi dapat menggali dan memahami dengan benar dalam mengoperasikan alat Boiler dan Furnace secara aman dan handal. "Kegiatan kami adakan selama 2 hari. Secara online kemarin sudah kami berikan teori dan hari ini tahap wawancara atau klarifikasi hasil upskilling kemudian nanti ada sesi penilaian," ujarnya. https://radarbanyumas.co.id/pertamina-cilacap-berbagi-salurkan-donasi-untuk-masjid-dan-ponpes/ Adapun kriteria penilaian, imbuhnya meliputi pengopersian secara safe dan optimasi sesuai prosedur. Harapannya, semua peserta bisa melalui semua tahapan sehingga nantinya berhak mendapat sertifikat kelulusan. " Sampai sekarang sudah 50% lebih peserta yang berhasil, jika ada yang tidak memenuhi target maka akan dilakukan semacam remidi untuk di upskilling lagi," pungkas Jaka. (nas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: