Sumur-sumur Warga Disedot, 350 Sumur Terdampak Akibat Kebakaran Tanki Pertamina Cilacap
BERSIH-BERSIH: KPI Unit Cilacap melakukan penyedotan sumur milik warga terdampak kebakaran di beberapa kelurahan di wilayah eks-Kotip Cilacap. CILACAP - Penyidikan kasus kebakaran tanki 36 T – 102 PT Kilang Pertamina International (KPI) Cilacap terus berlanjut. Sampai saat ini Puslabfor Polri dan tim identifikasi masih berada di sekitar TKP untuk pengembangan penyidikan. Kapolda Jawa Tengah Irjen (Pol) melalui Kabidhumas, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menyampaikan, setelah memeriksa enam saksi, pengembangan penyidikan terus berlanjut. Saat ini 13 saksi baik dari internal maupun eksternal sudah diperiksa untuk kelengkapan dokumen pendukung. Dari 13 saksi tersebut, satu diantaranya adalah petugas rekayasa kelistrikan. "Termasuk diantaranya petugas lead electrical enginering atau petugas rekayasa kelistrikan," kata Iqbal, Rabu (17/11). Selain pemeriksaan saksi, Iqbal menambahkan, Tim Identifikasi masih berada di lokasi untuk memeriksa sisa fluida akibat kebakaran, dan telah mengambil sample tersebut. "Tim identifikasi sudah berada di lokasi dan sample fluida sudah diambil untuk diperiksa," imbuh dia. Tim Identifikasi yang terlibat dalam proses identifikasi adalah tim gabungan dari Mabes Polri, Polda Jateng serta Polres Cilacap. "Hal itu dilakukan agar diperoleh hasil yang komprehensif sehingga penyidikan betul-betul dapat dipertanggungjawabkan," tambahnya. Iqbal meminta masyarakat bersabar akan hasil penyidikan hingga proses sidik selesai, dan menghindari spekulasi atau hoaks yang beredar di media sosial. "Kapolda Jateng sudah menyampaikan bahwa dugaan penyebab kebakaran adalah akibat sambaran petir. Untuk itu masyarakat diminta bijak dan bersabar menunggu progress penyidikan hingga tuntas," tandas Iqbal. Area Manager Communication, Relations & CSR PT Kilang Pertamina Internasional Unit Cilacap, Cecep Supriyatna mengatakan, Pertamina secara terbuka mendukung dan menghormati proses penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh aparat berwajib. "Kami tentu siap membantu aparat yang berwajib dalam proses ini hingga tuntas dengan memberikan keterangan maupun data yang diperlukan. Untuk memastikan penyebab insiden, kami akan menunggu hasil investigasi," kata Cecep. Saat ini Cecep menambahkan, KPI Unit Cilacap sedang memastikan kebersihan kondisi air sumur milik warga yang terdampak kebakaran terjaga dengan baik, diantaranya dengan melakukan penyedotan sumur milik warga di beberapa kelurahan di wilayah eks-Kotip Cilacap. Sampai saat ini, penyedotan air sumur yang terbukti terdampak sudah dilakukan terhadap lebih dari 350 sumur warga di sejumlah kelurahan. Dengan rincian di Kecamatan Cilacap Tengah antara lain, 84 sumur di Kelurahan Sidanegara, 70 sumur di Kelurahan Donan, 110 sumur di Kelurahan Gunung Simping, dan 87 sumur di Kelurahan Kebonmanis, Kecamatan Cilacap Utara. Kemudian pembersihan dan penggantian air kolam ikan, masing-masing 31 kolam di Kelurahan Sidanegara, dan 2 kolam di Kelurahan Donan. Selain itu juga dilakukan penggantian tanaman di 7 kebun milik warga di Kelurahan Gunung Simping. https://radarbanyumas.co.id/air-sumur-warga-di-cilacap-berubah-hitam-bahkan-sampai-di-sumpiuh-diduga-dampak-kebakaran-kilang-pertamina/ Cecep menjelaskan, Pertamina bergerak cepat dan terukur melakukan pemetaan menyusul laporan warga pasca insiden. "Laporan dari warga kami terima lalu tim dibagi ke beberapa kelurahan untuk melakukan validasi dan melihat langsung kondisi yang terjadi. Dari situ kami evaluasi untuk menentukan langkah berikutnya. Kami berharap bisa segera mengatasi bersama kondisi ini," tandas dia. (nas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: