Ruas Jalan Jeruklegi - Brebeg Lumpuh, Lima Rumah Tergenang

Ruas Jalan Jeruklegi - Brebeg Lumpuh, Lima Rumah Tergenang

MELUAP: Akses jalan utama Jeruklegi Kulon- Brebeg lumpuh dan tidak bisa dilewati kendaraan karena banjir pada Kamis (16/9) pagi. ISTIMEWA CILACAP - Hujan deras yang terjadi sejak, Rabu (15/9) malam menyebabkan air dari pendangkalan Sungai Cikorol di Dusun Cikorol RT 03/02 meluap, dan menyebabkan akses jalan utama Jeruklegi Kulon - Brebeg lumpuh karena banjir pada Kamis (16/9) pagi. https://radarbanyumas.co.id/hujan-es-terjadi-di-wanayasa-banjarnegara-ini-kata-bmkg/ "Akses jalan Jeruklegi kulon - Brebeg sempat lumpuh tadi pagi, dan tidak bisa dilewati kendaraan kurang lebih satu jam," ungkap Kepala Desa Brebeg Kecamatan Jeruklegi, Achmad Zaenudin, kemarin. Selain akses jalan lumpuh, lima rumah di RT 03/02 juga dilaporkan terendam air luapan. "Itu terjadi sekitar dari pukul 05.00 sampai pukul 06.00," imbuhnya. Zaenudin menjelaskan, lokasi ini merupakan titik rawan yang ketika terjadi hujan deras antara tiga hingga empat jam sering mengakibatkan air meluap dan terjadi banjir. Air yang meluap merupakan kiriman dari Desa Kubangkangkung Kecamatan Kawunganten, di mana lokasi tersebut merupakan satu jalur dari Kubangkangung, Sidaurip dan Ujungmanik. "Kebetulan ada pendangkalan Sungai Cikorol sehingga air meluap," ujarnya. Ditambah hulu sungai yang berasal dari air laut sedang pasang, sehingga air tidak bisa mengalir ke sungai. "Yang sering kejadian seperti itu, jadi air tidak langsung mengalir, karena ketika akan mengalir ke bawah air laut pas pasang, jadi terhenti di situ, dan akhirnya menggenang," terangnya. Zaenudin menceritakan, sebelum Brebeg masuk wilayah BBWS Serayu Opak, pihaknya pernah menggunakan dana desa untuk normalisasi sungai. Hanya karena anggaran yang terbatas, pihaknya hanya bisa melakukan pengerukan, tetapi untuk turapnya tidak permanen. "Lambat laun itu gugur lagi, dan terjadi pendangkalan lagi," ungkapnya. Setelah masuk kewenangan wilayah BBWS Serayu Opak, Pemdes Brebeg sudah mengajukan normalisasi sungai kepada BBWS Serayu Opak, dan pembangunan bibir sungai supaya tidak mudah roboh atau gugur. "Kita sudah mengajukan (ke BBWS), cuma tinggal realisasinya kapan (tidak tahu)," tandasnya. Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Cilacap, Widjonardi mengatakan, pihaknya sudah meminta pemerintah Desa Brebeg untuk mencari penyebab atau akar masalah untuk mencari solusi pencegahan luapan air. "Kita paham bahwa pendangkalan alur sungai banyak faktor yang mempengaruhi, seperti okupasi lahan pertanian di hulu yang membawa air larian. BPBD akan selalu memantau dan berusaha secepat mungkin mengembalikan atau normalisasi," jelasnya. (nas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: