15 Ribu Hektare Ditarget Tanam Palawija
PANEN: Panen padi di wilayah Cilacap Timur. CILACAP - Pemerintah Kabupaten Cilacap menargetkan 10 ribu hingga 15 ribu hektare sawah untuk ditanami palawija, khususnya kedelai dan jagung. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Supriyanto mengatakan, saat ini di wilayah Cilacap barat lahan pertanian sebagian masih ditanami padi. Sementara di wilayah Cilacap timur sudah panen. https://radarbanyumas.co.id/gagal-tanam-tiga-kali-petani-butuh-solusi-sumi-sulitnya-nyawah-di-plangkapan/ "Target tanam palawija sebenarnya pada bulan September - Oktober awal musim hujan. Saat ini lahan sawah di bagian timur sedang diistirahatkan karena musim kemarau. Saat panen padi di wilayah barat diharapkan bisa langsung ditanami palawija," kata dia. Kemudian, menurut Supriyanto saat ini para petani sedang dihadapkan oleh rendahnya serapan gabah atau padi. Soalnya, kini harga gabah anjlok di kisaran Rp 3.000 - Rp 3.400 per kilogram. "Rendahnya serapan gabah akibat pandemi Covid-19. Banyak acara hajatan yang di cancel, kegiatan sektor lain yang dibatasi sehingga sangat berpengaruh terhadap tingkat konsumsi masyarakat," ujarnya. Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya mengharapkan adanya kebijakan nasional untuk mengantisipasi anjloknya harga gabah di tingkat petani. "Melalui Bupati Cilacap kami akan berkirim surat ke Kementerian Pertanian untuk mencarikan solusi, agar membuka ekspor," katanya. Supriyanto mengatakan, pada triwulan ke dua bulan Juni 2021 ini, target produksi padi sudah mencapai 51 persen. Targetnya 938 ribu ton pertahun. Dari potensi tersebut rata-rata 6 - 6,5 ton per hektare. "Dengan skenario panen bertahap dari Cilacap timur seperti Adipala, Binangun, Nusawungu, Kesugihan, Maos hingga Cilacap barat seperti Majenang sampai Dayeuhluhur. Panen ini pun belum termasuk Juli dan Agustus karena wilayah barat masih belum panen semua," ujarnya. (ray)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: