Sugeng Suparwoto Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan

Sugeng Suparwoto Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan

CILACAP - Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Fraksi NasDem, Sugeng Suparwoto melakukan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Selasa (13/4/2021). Sugeng Suparwoto melakukan sosialisasi secara daring. Dia menyapa para peserta melalui zoom meeting serta meminta peserta untuk memahami dan menerapkan materi yang akan disampaikan. https://radarbanyumas.co.id/siti-mukaromah-sosialisasikan-empat-konsesus-berbangsa-dan-bernegara/ "Saya meminta peserta bisa memahami dan menerapkan materi yang akan disampaikan dalam kehidupan sehari hari," kata Sugeng. Sugeng menekankan pentingnya menjadikan kemajemukan bangsa sebagai modal sosial membangun bangsa. Pancasila menjadi ideologi yang digali dari jatidiri bangsa Indonesia, UUD 1945 sebagai dasar hukum dan pernyataan cita-cita perjuangan bangsa, NKRI sebagai pilihan terbaik bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan dan adab hidup berbangsa dan bernegara. "Karena masih dalam pandemi Covid-19 ini sangat pentingnya saling peduli, menolong dan membantu antara masyarakat dan pemerintah mengatasi pandemi covid 19. Dalam bentuk bantuan dan kegiatan pemberdayaan ekonomi," kata Sugeng. Sementara itu, Dosen Universitas Jenderal Soedirman, Andi Ali Said Akbar selaku narasumber menjelaskan, untuk mengkampanyekan Empat Pilar Kebangsaan ini tidak hanya di lembaga pendidikan, namun juga perlu ke masyarakat. "Sekarang banyak terlihat, penafsiran terhadap demokrasi sudah keluar dari kultur, gagasan dan ideologi negara. Contohnya saja persoalan kebangsaan, politik dan aspirasi. Seharusnya, kritik harus membangun tidak membenturkan ideologi negara dengan idelogi lainnya," jelasnya. Lebih lanjut, saat ini banyak paham-paham radikal, intoleran dan radikalisme di masyarakat. Sehingga perlu adanya pemahaman seperti sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan. "Gerakam seperti itu sekarang sedang muncul di masyarakat. Dan kita tidak tahu dimana saja tempatnya. Ini butuh partisipasi masyarakat untuk melawan dan memahami gerakan seperti itu," katanya. Ali pun mengingatkan masyarakat untuk memberikan kritik dan gagasan kepada pemerintah secara evaluatif. Bukan menolak simbol-simbol negara. Soalnya, masalah kemiskinan dan ketidak adilan ada di negara mana pun. Karana hal itu menyangkut kinerja pemerintah bukan ideologinya. Selain itu, dia pun berharap anggota MPR RI, Sugeng Suparwoto bisa mengkampanyekan partai penjaga dari demokrasi masyarakat. "Pola penyadaran sudah berbeda dari dulu yang bersifat perintah/doktrin. Sekarang harus dicontohkan sejarah gagasan yang berharga bukan sekedar hafalan," pungkasnya. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: