Kopi Cilacap Miliki Taste yang Berbeda

Kopi Cilacap Miliki Taste yang Berbeda

CILACAP - Kabupaten Cilacap terkenal dengan daerah pesisir, komoditas perikanan pun cukup besar. Namun sebagian wilayah Cilacap juga terdiri dari pegunungan, salah satu komoditas andalannya adalah kopi robusta. Tidak hanya di Kecamatan Dayeuhluhur, di Desa Palugon, Kecamatan Wanareja, terdapat sebuah perkebunan kopi yang dikelola oleh petani setempat. Bahkan kopi di pegunungan Cilacap mempunyai taste yang berbeda-beda di setiap wilayahnya. Di Dayeuhluhur misalnya, rasa dan aroma kopi nya lebih kuat, sedangkan kopi asal Desa Palugon, Wanareja memiliki rasa dan aroma yang lebih soft atau cenderung manis. https://radarbanyumas.co.id/pahitnya-kopi-bukan-lagi-soal-rasa-tapi-soal-bisnis-di-masa-pandemi-pindah-lokasi-hingga-terpaksa-tutup/ "Di Wanareja sebenarnya sudah lama tahun 2017 sudah mulai nanam, pembenahan petani mulai di 2018 akhir. Dan di 2020 ini hasilnya mulai bagus. Disana ada satu petani yang memang sudah sesuai prosedur operasional standar (SOP) sehingga kopinya bagus, tidak asal-asalan," kata pendamping petani kopi, Mudasir Faisal. Menurutnya, sejumlah petani mulai membibit kopi robusta lokal, bahkan beberapa juga tengah mempersiapkan pembibitan untuk kopi Arabica. Kopi itu dikembangkan di lahan milik penduduk. Petani juga mulai menerapkan teknologi pengelolaan pascapanen kopi untuk meningkatkan kualitas. Ditanya soal keterlibatan pemerintah dalam pemasaran kopi tersebut, dia mengatakan, dibutuhkan sinergi dari semua pihak. Bagaimana pemerintah saling berkolaborasi untuk melakukan penyerapan pasar. "Dalam pembinaan maupun controlling kepada para petani, Dinas Pangan dan Perkebunan (Dispabun) Cilacap sudah maksimal. Namun kalau bicara kopi Cilacap sebenarnya tinggal bagaimana kolaborasi dari seluruh elemen pemerintah dalam melakukan penyerapan pasar," tandasnya. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: