Banjir di Cilacap, 3.811 Warga Mengungsi, Dua Meninggal

Banjir di Cilacap, 3.811 Warga Mengungsi, Dua Meninggal

Banjir di Cilacap. Foto Rayka/Radar CILACAP - Dua orang dinyatakan tewas usai peristiwa banjir yang terjadi di Kabupaten Cilacap. Korban pertama yakni Darwan (35) ditemukan lebih awal sedangkan Rohisca (15) yang sempat dalam pencarian, kini sudah ditemukan. Banjir terjadi sejak Senin (16/11) hingga saat ini, Kamis (19/11). "Akibat banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Cilacap ini memakan korban jiwa. Keduanya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, mereka merupakan warga Desa Kertajaya Kecamatan Cimanngu," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Heru Kurniawan. https://radarbanyumas.co.id/foto-foto-banjarpanepen-berduka-karena-longsor-dan-bencana-di-banyumas-cilacap/ Selain itu, ada sekitar 3.811 warga yang saat ini mengungsi. Lanjut Heru, akibat hujan deras dengan intensitas tinggi, mengakibatkan 46 desa di 15 kecamatan terdampak bencana banjir. Sedangkan 17 desa di empat kecamatan terdampak tanah longsor dan angin kencang. Banjir di wilayah Cilacap Timur, yakni Desa Kedawung, Mujur, Mujur Lor, Gentasari, Sikampuh dan Buntu Kecamatan Kroya. Sedangkan di Kecamatan Sampang berada di Desa Karangasem. Kemudian banjir di wilayah Timur, juga meluas ke Desa Klumprit Kecamatan Nusawungu. "Desa Buntu saat ini sudah surut. Sementara di desa lainnya ketinggian air masih sekitar 20 - 80 sentimeter. Saat ini masih ada 300 lebih warga yang mengungsi. Khusunya di Desa Gentasari. Mereka mengungsi di MI Muhammadiyah Gentasari," katanya. Sedangkan di wilayah Barat, banjir terjadi di Kecamatan Bantarsari, Kedungreja, Gandrungmangu, Cipari, Wanreja, Majenang, Kawunganten, Karangpucung, Cimanggu dan Patimuan. Bahkan banjir juga menlanda Kecamatan Kampunglaut. "Di Bantasari air sudah mulai surut. Namun di Gandrungmangu khusunya di Desa Cisumur ketinggian air masih sekitar 1,5 meter," jelasnya. Kemudian bencana tanah longsor di tiga kecamatan yakni Kecamatan Cimanggu, Karangpucung dan Wanareja mengakibatkan dua sekolah terancam, tiga jalan rusak, 50 sawah terancam, satu tanggul kritis, satu turap dan delapan tanggul lonsor. "Bencana angin kencang terjadi di Kecamatan Sampang. Mengakibatkan tiga rumah rusak," kata Heru. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang bermukim di daerah rawan bencana untuk tetap waspada dan siap siaga. Pasalnya berdasarkan prakiraan BMKG hujan dengan intensitas tinggi masih berpeluang terjadi di Kabupaten Cilacap. Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap, Rendi Krisnawan mengatakan, dalam tiga hari kedepan, terhitung mulai hari ini hingga 21 November, potensi hujan sedang hingga lebat diertai petir atau angin kencang di Cilacap. "Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati hati terhadap potensi cuaca ekstrim dan dampak yang ditimbulkan seperti banjir,tanah longsor,banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, jalan licin, " kata Rendi. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: