Stok Sampah Untuk RDF Masih Belum Maksimal

Stok Sampah Untuk RDF Masih Belum Maksimal

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Cilacap, Awaluddin Muri CILACAP - Pengoperasian Refuse Derived Fuel (RDF) Tritih Lor sudah tiga bulan berjalan, pasca diresmikan oleh Menko Manivest. Rencananya, akan dilakukan perluasan infrastruktur untuk pendukung RDF, agar jumlah sampah yang diolah semakin besar. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Cilacap, Awaluddin Muri mengatakan, RDF diibaratkan seperti mobil yang bisa menambah kecepatan. Saat ini, kapasitas sampah yang diolah baru sebanyak 120 ton perhari. https://radarbanyumas.co.id/penetapan-umk-kuncinya-ada-di-bupati-apindo-spsi-masih-beda-persepsi/ "Kita akan menambah stok sampah dari Kroya untuk tahap pertama ini. Karena stok sampah belum maksimal. Karena 120 ton itu baru di wilayah kota saja. Rencana nanti 200 ton sampah perhari," kata dia. Dikatakan, untuk tahap ke dua, akan mengambil stok sampah di Kecamatan Sidareja atau Majenang. Pasalnya, saat ini rencana untuk mengambil sampah dari Kabupaten Banyumas tidak jadi lantaran Banyumas akan membangun RDF sendiri. "Banyumas akan bangun RDF sendiri. Bupatinya sudah study banding kesini. Begitupun dengan Purbalingga," kata dia. Disisi lain, Awaluddin mengatakan, dengan adanya kunjungan study banding RDF dari beberapa kota dapat berkontribusi dalam peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Cilacap. "Ini bisa meningkatkan PAD, karena ada kunjungan. Mereka menginap dihotel, makan di restauran. Silahkan berkunjung ke Cilacap yang penting bawa surat bebas Covid-19," ujarnya. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: