Lesu, Pemkab Cilacap Kembangkan Pariwisata Sisi Barat Berupa Kebun Kopi

Lesu, Pemkab Cilacap Kembangkan Pariwisata Sisi Barat Berupa Kebun Kopi

Kopi di Kecamatan Dayaeluhur terus dikembangkan. CILACAP - Pariwisata di Kabupaten Cilacap kini sedang lesu. Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Cilacap, terus berusaha membangkitkan pariwisata di Cilacap berbasis ekonomi kreatif. Kepala Dinas Disporapar, Heroe Harjanto mengatakan, sekarang potensi pariwisata bisa dieksplor dan dibuka dari berbagai dimensi. Salah satunya adalah perkebunan kopi di Kecamatan Dayeuhluhur. https://radarbanyumas.co.id/pengelola-wisata-di-cilacap-diminta-ketatkan-protokol-covid-19-ditengah-lonjakan-pasien-covid/ https://radarbanyumas.co.id/berwisata-lebih-nyaman-dengan-masker/ Menurut Heroe, tanah di beberapa desa yang berada di kecamatan tersebut memiliki potensi bagus untuk menanam biji kopi. Dia mengatakan, jika potensi tersebut terus dimaksimalkan, kopi di Cilacap bisa terkenal dan otomatis menjadi objek wisata. Masyarakat langsung bisa melihat bagaimana proses kopi di Dayeuhluhur. "Sekarang justru kita sedikit lengah dengan alam. Anak sekarang sudah termanjakan oleh teknologi, kedepan kita ingin edukasi dengan sentuhan pariwisata. Banyak yang disukai pertanian untuk edukasi, anak-anak mengenal alat-alat tradisional pertanian dan itu butuh pembelajaran secara life," jelas Heroe. Heroe menegaskan, jika hanya mengandalkan patokan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), maka pariwisata di Cilacap akan terasa monoton. "Kita ingin multiplayer effectnya, tidak hanya menyetak karcis. Kalau seperti itu akan monoton, yang penting ada tamu ke Cilacap, datang, hotel penuh, jajan dan membeli cindramata asli Cilacap. Kita dorong ekonomi kreatif, dari situ akan banyak datang ke kita," tegasnya. Kendati demikian, hal tersebut perlu dukungan dari perusahaan yang ada di Cilacap untuk membuat Corporate Social Responsibility (CSR). Pasalnya jika hanya mengandalkan dari dana pemerintah, maka akan kurang. Dia menilai secara umum, walaupun secara klasik BUMDes sudah menyentuh pariwitasa. Namun jika ada tambahan dari CSR masyarakat akan lebih semangat. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: